Sanur, DenPost
Pembangunan Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar akan berdampak besar bagi perekonomian masyarakat. Sampai saat ini, pembangunan yang dibiayai APBN Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jendral Perhubungan Laut (Dirjenhubla) ini perkembangan proyeknya baru mencapai 4,6 persen.
“Kami terus melakukan pengawasan pembangunan Pelabuhan Sanur guna mensinergikan progres yang harus dicapai oleh Kementerian Perhubungan melalui KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Benoa. Progres pembangunan proyek tersebut jangan sampai terhambat gara-gara kurang komunikasi Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar dengan warga Sanur maupun warga yang ada di sekitar proyek,’’ kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, S.E., Rabu (11/8).
Sriawan menuturkan, adanya komunikasi dan koordinasi dengan intens dengan masyarakat maka membuat perkembangan pembangunan proyek Pelabuhan Sanur dapat berjalan dengan baik. Pelaksanaan proyek pembangunan Pelabuhan Sanur tahap pertama baru 4,6 persen. Yang digarap break water di sisi selatan Pantai Matahari Terbit mencapai 1,7 persen, persiapan 2,2 persen dan penggarapan break water sisi utara pekerjaan proyek 0,6 persen.
“Target penyelesaian pembangunan Pelabuhan Sanur sesuai informasi dari pelaksana proyek pada Agustus 2022. Ini target dari KSOP Benoa selaku KPA. Kita dari pemerintah daerah mendukung pembangunan Pelabuhan Sanur jangan sampai target penyelesaian pembangunan Pelabuhan Sanur terganggu yang seharusnya dikerjakan oleh Pemkot Denpasar,’’ ujarnya.
Sriawan menjalaskan, kuasa penggunaan anggaran pembangunan pelabuhan pengumpan lokal Sanur adalah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa. Sanur merupakan wilayah kerja khusus keselamatan pelayaran yang ada di KSOP Benoa. Pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana pendukung menjadi kewenengan Pemkot Denpasar sesuai Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) dan amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang sub. kegiatan pelayaran pengumpan lokal menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Denpasar.
Sriawan berharap, kerja sama semua stakeholder memahami betul tata cara penyelenggaraan pelabuhan laut. Dengan demikian, semua instansi terkait bekerja sama sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Dinas Perhubungan Kota Denpasar sedang membentuk badan usaha pelabuhan dan kebetulan Pemkot Denpasar sudah memiliki perusahaan umum daerah (Perumda) Sewakadharma. Secara teknis menguatkan lembaga menjadi lembaga pelaksana teknis pelabuhan dan sedang berjalan.
“Target kami Pelabuhan Sanur menjadi transportasi laut menuju Nusa Penida dan Nusa Lembongan, Klungung, Bali selesai tahun 2022. Dengan beroperasinya pelabuhan pengumpan lokal Sanur ini dapat mensejahterakan masyarakat sekitar pelabuhan,’’ ucapnya.
Lebih lanjut Sriawan mengungkapkan, Pemerintah Pusat dan Pemprov Bali mengembangkan sebuah kawasan berintegrasi dengan pelabuhan lokal Sanur dapat mengembangkan ekonomi masyarakat. Termasuk dampak yang ditimbulkan cukup besar terhadap kawasan strategis pariwisata nasional Sanur. Dinas Perhubungan sebagai sektor penggerak dan penunjang bersama KSOP Benoa sebagai penyelenggaraan pelabuhan mampu mewujudkan keselamatan pelayaran dan memberikan tempat kepada operator kapal cepat yang ada di Sanur.
Selain itu, bersinergi melayani calon penumpang sehingga terjamin keamanan, keselamatan, ketertiban dan kenyamanan penumpang yang menggunakan fasilitas pelabuhan pengumpan lokal Sanur menuju Nusa Penida dan Nusa Lembongan. ”Kita wujudkan keamanan dan kenyamanan penumpang bersama polisi air, polisi udara (Polairud) dan TNI Angkatan Laut,’’ paparnya.
Disinggung dibangunnya pelabuhan pengumpan lokal Sanur ada efek kemajuan perekonomian masyarakat sekitar, Sriawan menyatakan, ada dampak langsung maupun tidak langsung. Kalau dampak langsung menjadi sumber atau potensi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Denpasar. Tidak langsung menjadi multiplier effect pergerakan perekonomian masyarakat sekitar pelabuhan sehingga semua aktivitas ekonomi bisa bergerak di lingkungan pelabuhan laut.
”Kami harapkan selesainya pembangunan pelabuhan pengumpan lokal Sanur dapat mendongkrak sekaligus sumber pendapatan tambahan pemasukan PAD Kota Denpasar,’’ tandasnya. (103)