Paralimpiade Tokyo 2020, Anak Petani Asal Sukadana Sumbang Medali Pertama

picsart 08 29 05.20.59
ANGKAT BESI - Kakak dan orang tua Widiasih, saat menunjukkan foto Widiasih saat berlatih angkat besi.

Amlapura, DENPOST.id

Rasa bangga tak terkira dirasakan pasangan I Made Gambar (56) dan Ni Luh Bingin (50) asal Banjar Dinas Bukti, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem. Anak keduanya, Ni Nengah Widiasih (29) berhasil mengharumkan nama bangsa sebagai kontingen Indonesia, penyumbang medali pertama dalam ajang Paralimpiade Tokyo 2020, Kamis (26/8/2021).

Widiasih berhasil menyumbang medali perak di cabang olahraga powerlifting. Berhasil meraih juara dunia, ketertarikan Widiasih di olahraga angkat besi ini, ternyata bermula dari sang kakak, I Gede Suantaka (33).

Di temui media, Sabtu (28/8/2021) di kediamannya, Gede Suantaka bercerita awal mu)a karir Widiasih. “Awalnya saya yang berlatih karena saya memang atlet. Saya sempat juara di provinsi hanya saja di nasional belum berhasil. Kebetulan tempat berlatih ada di tempat tinggal Widia saat itu, jadi ia ikut berlatih, ” ungkapnya.

Dinilai memiliki potensi, pelatih lantas meminta Widia untuk fokus. Saat ada ajang kejuaran di Bali, ternyata widia berhasil menjadi juara satu. “Sejak saat itulah Widia terus menekuni cabor angkat berat ini, ” ucap Suantaka.

Baca juga :  Mati Mesin, Enam Pemancing Diselamatkan Tim SAR

Seperti menyambung prestasi kakaknya yang belum berhasil, anak kedua dari empat bersaudara ini terus mengukir prestasi. Baik dalam ajang Porseni, PON hingga pada Paralimpiade 2016, ia berhasil menyumbang medali perak di cabang powerlifting. Di tahun ini Widiasih berhasil melakukan peningkatan dengan meraih medali perak.

Tak hanya Suantaka, kedua adik Widia, di antaranya I Komang Witawan Putra (28) dan I Ketut Rupawan (23) juga ikut berbangga. Termasuk kedua orang tuanya Made Gambar dan Luh Bingin, yang kesehariannya berprofesi sebagai petani. “Saat ini Widia telah pulang ke Indonesia, dan masih dikarantina di Jakarta. Rencananya tanggal 6 atau 7 September 2021, akan pulang ke kampung halaman, ” pungkas Suantaka.

Baca juga :  Sejak Galungan Catat Belasan Kasus, Diketahui Setelah Sakit

Widiasih turun berlaga dalam cabor powerlifting di kelas 41 kilogram. Ia berhasil membukukan angkatan 98 kilogram di bawah lifter China, Guo Lingling, dengan angkatan 109 kg. Widiasih berhasil mengungguli lifter Venezuela, Clara Sarahy Munasterio dengan angkatan terbaiknya 97 kg.

Prestasi Widiasih, dengan angkatan 98 kg ini, menjadi rekor terbaiknya dalam kariernya sebagai atlet powerlifting. (yun)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini