Denpasar, DenPost.id
Kapal Angkatan Laut (AL) Australia, HMAS Canberra, menyerahkan mesin desalinasi tenaga surya pertama di Nusa Lembongan ke Yayasan Pendidikan Wisata Darma Bali (SMA Wisata Darma). Inisiatif ini dipimpin LSM Australia, Surfrider Foundation Australia, dengan dana dan dukungan dari pemerintah Australia. Demikian siaran pers Konsulat Jenderal Australia di Bali yang diperoleh DenPost.id pada Minggu (29/802021).
Awal ide ini muncul tahun 2018, setelah LSM Australia, Surfrider Foundation dan Bottle for Botol, mengunjungi sekolah tersebut dan belajar tentang akses air serta masalah sampah plastik di pulau itu. Setelah menerima dana melalui program Australian Friendship Grant dari pemerintah Australia, yayasan ini membeli mesin desalinasi dari perusahaan teknologi air Australia, Moerk Water, untuk sekolah tersebut. Moerk Water mengkhususkan diri dalam sistem pengolahan bertenaga surya berkualitas tinggi dan andal untuk masyarakat pedesaan terpencil. Mereka juga melatih masyarakat setempat tentang cara menggunakan mesin desalinasi.
Setelah dipasang, mesin ini menghasilkan 150 liter air minum bersih per jam untuk 500 orang setiap hari. Juga mengurangi ketergantungan pulau ini pada plastik sekali pakai, serta dimiliki dan dioperasikan oleh masyarakat setempat, yang sebagian besar adalah perempuan.
Bottle for Botol juga memberikan pelatihan kepada siswa dan guru tentang keberlanjutan dan polusi plastik, serta memberi botol air minum yang dapat pakai kembali kepada setiap siswa untuk digunakan setelah mesin beroperasi.
Tantangan yang terkait dengan covid-19 sempat menunda pengiriman mesin ini dari Australia Barat. Namun peluang untuk mengirimkannya muncul melalui kerja sama erat Indonesia dengan Australia dalam bidang pertahanan dan kesiapsiagaan bencana. Sebagai bagian dari latihan bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana yang terkait dengan Indo-Pacific Endeavour (IPE21), HMAS Canberra membawa mesin desalinasi dan mengirimkannya ke pulau menggunakan aset udara dari HMAS Anzac. Kegiatan ini dikoordinasikan melalui staf Bagian Pertahanan Jakarta dengan bantuan otoritas Indonesia termasuk TNI.
Konsul Jenderal (Konjen), Konsulat Jenderal Australia di Bali, Anthea Griffin, mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada Komandan IPE21, CDRE Mal Wise, di kapal HMAS Canberra dan anggota TNI di Bali, dalam membantu Surfrider Foundation memberikan solusi berkelanjutan untuk air, listrik, dan sampah plastik ke Nusa Lembongan. ‘’Salah satu prioritas kami adalah mendukung cara-cara inovatif untuk melindungi sumber daya alam dan mendukung pariwisata berkelanjutan di Bali. Ini contoh persahabatan yang kuat antara komunitas Australia dan Bali yang bersatu dalam semangat bersama kita untuk laut dan lingkungan. Ini juga inisiatif yang sangat baik, dan kami berharap dapat melihat dampak positif pada masyarakat di tahun-tahun mendatang,” tegasnya.
Griffin menambahkan bahwa pihaknya memperoleh pengalaman yang luar biasa karena mengenal masyarakat Nusa Lembongan dan mendiskusikan teknologi air Australia sebagai solusi masalah air dan plastik di pulau itu. ‘’Saya terinspirasi oleh minat masyarakat pada solusi yang tidak hanya akan memenuhi kebutuhan air mereka dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, tapi juga mengurangi intrusi kadar garam, yang semakin banyak dihadapi pulau-pulau kecil seperti Nusa Lembongan karena konsumsi akuifer yang berlebihan dan perubahan iklim,’’ tandasnya.