
Bangli, DENPOST.id
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli tidak hanya terdepan dalam menangani bencana alam maupun bencana karena kelalaian manusia. Pandemi Covid-19 yang merupakan kebencanaan di bidang kesehatan, juga turut menjadi perhatian BPBD Bangli. Salah satunya dengan membagikan puluhan ribu masker ke masyarakat.
Total ada 50 ribu lembar masker yang dibagikan. Hal ini sebagai upaya BPBD ikut mendisiplinkan warga terkait penerapan protokol kesehatan di tengah PPKM yang berlaku. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa menjelaskan, masker tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui BNPB. Bali menjadi perhatian, karena penambahan kasus positif masih terus terjadi. Gerakan ini dilakukan secara serentak oleh pemerintah melalui BPBD setempat, menggandeng kepala wilayah baik camat hingga kepala desa. Serta wajib juga mengajak relawan di bidang kebencanaan.
“Relawan yang kita libatkan di Bangli ada empat organisasi. Mulai dari PMI, Pramuka, Rapi, serta Orari. Harapannya agar semangat untuk menegakkan disiplin ini dari berbagai elemen. Karena gerakan pemberian masker ini tidak semata-mata hanya memberikan masker, tetapi ada edukasi tentang prokes,” ucap Agus, Kamis (2/9/2021).
Masker tersebut sudah dibagikan serentak pada 1 September dengan target pembagian 2.000 lembar per hari. Diperkirakan, pembangian masker ini menbutuhkan waktu selama 25 hari. Sasaran yang dituju salah satunya 16 pasar tradisional di Bangli, baik yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa/Kelurahan. “Masker ini dibagikan untuk semua masyarakat pasar. Mulai dari pedagang, pembeli, pengelola pasar, termasuk petugas, semua kita beri masker,” sebutnya.
Selain pasar, ada juga pedagang kuliner atau pasar senggol, kegiatan masyarakat di tempat ibadah, serta zona merah di desa. Dalam hal ini pihaknya berkolaborasi dengan pemerintah desa setempat.
Agar pandemi ini cepat berlalu, Agus terus mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 6 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjaga imun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Salah seorang warga Kintamani, Bangli, Ni Made Mudi, mengaku sangat mengapresiasi langkah-langkah pemerintah dalam menanggulangi pandemi. Sebagai warga, Mudi mengaku sudah berupaya disiplin menerapkan prokes baik saat di rumah maupun di luar rumah. “Apalagi saya memiliki bayi, jadi semua anggota keluarga harus benar-benar taat prokes. Saya tidak mau anak saya tertular, makanya saya harus menjaga dan memastikan keamanannya dengan disiplin menerapkan prokes,” katanya. (128/suryaningsih)