Tiga Titik Baru Hapus 16 Tikungan Jalan Singaraja-Mengwi

Konsep Otomatis
TANDAI PEMBANGUNAN JALAN - Gubernur Bali Wayan Koster didampingi pejabat teras di Bali menekan tombol untuk menandai dimulainya pembangunan ruas jalan Singaraja-Mengwitani, Badung, Kamis (2/9/2021). (DenPost/ist)

GUBERNUR Bali Wayan Koster konsisten menjalankan program pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara, secara terintegrasi serta terkoneksi sebagai implementasi visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Sumber dana pembangunan infrastruktur darat, khususnya jalan baru shortcut (jalan pintas) di titik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, ditambah titik 11 dan 12, ruas jalan Singaraja-Mengwitani, Badung, ini merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR dengan Pemprov Bali.

Pembangunan shortcut ini merupakan janji politik Wayan Koster kepada masyarakat Buleleng pada saat kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tahun 2018.

Pemprov Bali membebaskan lahan yang diperlukan untuk pembangunan shortcut yang dimulai tahun 2018 untuk titik 3, 4, 5, dan 6, melalui APBD Perubahan Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2018. Program dilanjutkan dengan pembebasan lahan titik 7, 8, 9, dan 10, melalui APBD Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2020. Total anggaran yang direalisasikan untuk pembebasan lahan senilai Rp 200,1 miliar, dan dilanjutkan lagi dengan pembebasan lahan di titik 11 dan 12 pada tahun 2022. Sedangkan anggaran pembangunan fisiknya bersumber dari APBN Kementerian PUPR. Pembangunan fisik di titik 3, 4, 5 dan 6, sudah selesai tahun 2019 dengan anggaran Rp 325,9 miliar. Pembangunan titik 7A, 7B, 7C, dan 8, dilaksanakan tahun 2021 dengan anggaran Rp 145,6 miliar.

Pembangunan ruas jalan Singaraja-Mengwitani, Badung, ini diawali dengan peletakan batu pertama pada Kamis (2/9/2021) oleh Gubernur Koster. Dengan demikian Kementerian PUPR sudah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp 471,5 miliar.

Baca juga :  Tinggal Sendirian, Mintaning Kontrak Tanah Desa

Gubernur Bali Wayan Koster mendapat tugas dari Menteri PUPR untuk meletakkan batu pertama (ground breaking) pertanda dimulainya pembangunan shortcut titik 7A, 7B, 7C, dan 8. Pembangunan dilanjutkan dengan pembangunan fisik titik 7D, 7E, 9, dan 10, tahun 2022 dan target selesai tahun 2023.  Proyek dilanjutkan lagi dengan pembangunan titik 11 dan 12 tahun 2023 sampai tahun 2024.

Pembangunan shortcut titik 7A, 7B, 7C dan 8, ini akan mengurangi tikungan dari 25 tikungan menjadi hanya sembilan tikungan. Tikungan juga menjadi lebih halus dan tanjakan menjadi lebih landai, sehingga pengguna jalan menjadi lebih cepat, nyaman, dan aman.

Baca juga :  Buleleng Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

“Kita patut bersyukur bahwa pembangunan ini dapat dilaksanakan berkat komitmen penuh Bapak Menteri PUPR RI beserta jajaran dalam mengalokasikan anggaran untuk pembiayaan fisik sesuai rencana, meskipun pagu anggaran Kementerian PUPR mengalami refocussing cukup besar. Pada kesempatan ini, saya mewakili Pemprov Bali dan krama Bali, mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR,” ujar Gubernur Koster.

Dia berharap agar kontraktor pelaksana, Sinarbali – Citra KSO, yang membangun shortcut, bekerja dengan sebaik-baiknya, penuh tanggung jawab, sesuai dengan spesifikasi teknis, dan selesai tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu.

Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng, ini juga memerintahkan kontraktor pelaksana agar memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal, baik tenaga kerja, material maupun peralatan, guna mendukung hidupnya perekonomian rakyat setempat. Dengan demikian masyarakat langsung merasakan pembangunan shortcut ini, utamanya secara lapangan pekerjaan.

Baca juga :  Pos Sekat Labuan Lalang Akan Dievaluasi

Sebagai wujud penghormatan kepada pendiri cikal bakal Kerajaan Buleleng tahun 1660, dengan Raja pertama I Gusti Anglurah Panji Sakti atau Ki Barak Panji Sakti, Gubernur Koster juga membangun taman berisi Patung Ki Barak Panji Sakti di wilayah shortcut titik 5 dan 6. Patung ini untuk mengingatkan masyarakat Buleleng, khususnya generasi muda, agar selalu menghormati sejarah dan memuliakan peran kesejarahan Ki Barak Panji Sakti.

Masyarakat juga dapat bersantai dan istirahat untuk menikmati sejuknya udara di wilayah itu, sambil menikmati keindahan shortcut Singaraja-Mengwitani.

Gubernur Koster berharap infrastruktur ini bermanfaat bagi krama Bali, khususnya krama Buleleng, terutama untuk memperlancar transportasi dan muncul pusat-pusat perekonomian baru yang menggerakkan perekonomian berbasis rakyat di sekitarnya.

Jalan baru shortcut Singaraja-Mengwitani ini juga akan menyeimbangkan pembangunan perekonomian antara wilayah Bali utara dengan wilayah Bali selatan. (wir)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini