Anggota DPRD Klungkung Minta Tablet

picsart 09 06 07.21.36
Anggota DPRD Klungkung, AA Sayang Suparta.

Semarapura, DENPOST.id

Ada hal menarik terjadi dalam rapat koordinasi antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Klungkung, dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) ketika membahas KUA PPAS Anggaran Perubahan Tahun 2021 di Gedung DPRD, Senin (6/9/2019). Dalam rakor yang dipimpin Ketua DPRD Klungkung, AA Gde Anom tersebut muncul usulan untuk pengadaan komputer tablet bagi Anggota DPRD Klungkung.

Usulan tersebut, dicetuskan salah seorang Anggota DPRD Klungkung, AA Gde Sayang Suparta. Yang mana, politisi dari Partai Gerindra ini mengusulkan agar TAPD Klungkung yang dipimpin Sekda Putu Gede Winastra, memasang anggaran untuk pengadaan komputer tablet bagi semua anggota DPRD. Pengadaan tablet ini, dinilai mampu menghemat pengeluaran Alat Tulis Kertas (ATK)

Baca juga :  Nama Kadernya Dicatut Parpol Lain, PDIP Klungkung Gerah

“Selain sekarang zaman digital, yang kedua hal ini dapat mengurangi wasting paper, artinya kita kurangi kertas jadi sampah, sehingga dengan adanya kita pakai tablet kita bisa mengurangi pemakaian kertas terlalu banyak,” ujar AA Sayang.

Menurut AA Sayang, pengeluaran ATK dapat dikurangi dengan pengadaan tablet, sehingga dalam setiap aktivitas tidak lagi memanfaatkan banyak kertas yang justru saat ini sudah kurang efektif dan efesien. Apalagi dalam panitia anggaran yang begitu banyak harus dipelajari, sehingga cukup menggunakan soft copy saja sudah bisa dipelajari lebih jauh.

Baca juga :  Jukung Ditemukan Terapung, Nelayan Nusa Penida Dilaporkan Hilang Saat Melaut

“Daripada kita berbekal buku besar hanya menang gaya aja, tetapi kita tidak pernah melihatnya. Kan lebih baik kita pergunakan itu (tablet-red) dan nantinya anggarannya itu bisa kita kurangi didalam pembelian ATK,” ungkapnya.

Selain itu, politisi asal Desa Paksebali, Dawan, Klungkung ini juga tidak terlalu mempermasalahkan merek tablet yang digunakan. Yang penting, menurutnya tablet tersebut dapat digunakan dengan baik dan efektif. Apalagi anggaran pengadaan tablet tidak terlalu besar dibandingkan kertas. Di samping itu, tablet ini dikatakan bisa menjadi aset daerah dan bisa dikembalikan saat masa jabatan selesai.

Baca juga :  Sembunyikan SS di Lahan Kosong, Pria Pengangguran Ditangkap

“Bukannya kami merasa susah membaca menggunakan kertas, tapi kasian kertas ini dibuang-buang. Undangan saja udah bisa lewat WA (WhatsApp), tidak perlu lagi hardcopy,” katanya. (119)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini