
Sumerta, DENPOST.id
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menghadiri peluncuran platform digital beliBali, Jumat (17/9/2021) di Rumah Sanur, Denpasar. Kegiatan itu, turut dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Platform e-commerce ini mewadahi penjualan produk IKM dan UMKM produk Bali oleh orang Jabar. Produk lokal Bali yang mendominasi di platform itu, yakni kerajinan tangan.
Wagub Cok Ace, menyambut baik pelaksanaan grand launching program “beliBali warga Jabar beli produk Bali” yang merupakan terusan dari program “borongdonk.id”. “Solidaritas yang tumbuh dan dikerahkan oleh seorang kepala daerah untuk warganya yang berada di wilayah orang (Bali) tentu akan sangat membantu dan meringankan kondisi masyarakat Bali (dalam hal ini warga Jawa Barat yang tinggal di Bali),” ujar Wagub Cok Ace.
Hal ini, tentu menjadi momentum yang sangat baik untuk menumbuhkan rasa persaudaraan antarwilayah dan provinsi. Dia berharap terobosan digital ini juga dapat membantu pemulihan ekonomi Bali.
Sementara Ridwan Kamil menerangkan ide membangun platform ini ketika melakukan perjalanan ke wilayah Ubud dan Tegalalang. Dia menemukan banyak warga Jabar di Bali, di wilayah Gianyar sebanyak 500 orang dan sekitar seribu lima ratus seluruh Bali. Beberapa dari mereka terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Sehingga muncullah keinginan untuk membuat platform E-commerce yang didalamnya tergabung sejumlah pelaku IKM dan UMKM yang menjual produk Bali oleh orang Sunda,” ungkap Kang Emil, sebutan akrab Ridwan Kamil.
Hingga saat ini sudah bergabung sebanyak 445 pelaku UMKM ke dalam E-commerce yang berasal dari Bali, Sumatra, Jawa dan Lombok. Untuk mendukung keberadaan dan kreativitas pelaku UMKM yang ada dalam platform E-commerce, Gubernur Jawa Barat mengerahkan staf ASN untuk turut aktif berbelanja membantu mereka yang ada di Bali.
Melalui aplikasi itu, orang Jawa Barat yang belum bisa datang langsung ke Bali, dapat memiliki barang-barang produksi kerajinan IKM dan UMKM dari Bali, dengan pembayaran digital.
“Selain itu dengan cara mengurangi kata kompetisi dan memperbanyak kata kolaborasi karena kita adalah NKRI, maka akan terwujud masyarakat yang harmonis dan sejahtera,” tutupnya. (106)