Negara, DENPOST.id
Kasus gantung diri terjadi, Selasa (28/9/2021) tengah malam di Br. Nusasari, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana. Ulah nekat ini, dilakukan seorang remaja I Gede Agus L.N (19) dari banjar setempat.
Dari informasi pada malam sebelum kejadian, saksi YSF (33) yang merupakan ibu tiri korban masuk ke kamar tidurnya dengan pintu tidak terkunci.
Saksi mendengar korban menangis sambil main HP.
Saksi menanyakan korban kenapa menangis, namun dia tidak mau menjelaskanya/diam.
Kemudian korban ditinggal mandi oleh ibunya.
Selang beberapa saat saksi dicari oleh I Nyoman N atau kakek korban yang mengatakan bahwa korban ngamuk di kamar, dengan mukul-mukul pintu.
YSF langsung menelpon suaminya Putu S (43) dan mengatakan bahwa anaknya ngamuk di rumah.
Saat bersamaan, kakeknya bergegas hendak masuk kamar, namun tidak bisa karena pintu sudah terkunci dan dipanggil-panggil, namun tidak ada jawaban. Kakeknya membiarkan korban di dalam kamar karena mengira sudah tidur.
Setelah menerima telepon dari istrinya, Putu S langsung pulang dan tiba di rumah hendak menanyakan permasalahan terhadap anaknya, namun tidak bisa karena pintu terkunci dan di dalam rumah tidak terdengar suara apa-apa. Putu S langsung mengambil pisau untuk mencongkel jendela bagian belakang. Dia merasa kaget melihat anaknya sudah tergantung dan spontan dia memotong tali (kain) yang digunakan gantung diri.
Kemudian korban langsung dilarikan ke Puskesmas I Melaya. Namun tiba di Puskesmas I Melaya, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dr. Rian Wibawa, korban dinyatakan telah meninggal dunia. Jenasah korban selanjutnya dibawa pulang ke rumah diantar dengan menggunakan ambulan Puskesmas I Melaya.
Selanjutnya dari tim dokter Puskesmas Melaya bersama tim identifikasi Polres Jembrana melakukan pemeriksaan ulang.
Kapolsek Melaya, Kompol I Made Katon, dikonfirmasi, Rabu (29/9/2021) membenarkan kejadian tersebut. Motif gantung diri diduga karena korban putus cinta. (120)