
Singaraja, DENPOST.id
Sebanyak 30 siswa dari 2.000 siswa SMKN 3 Singaraja terpilih menjadi Agen Perubahan untuk menggemakan gerakan “Stop Bullying” atau setop perundungan di lingkungan sekolah. Selain itu, dua guru yakni Seni Andari dan Kartika terpilih menjadi fasilitator Agen Perubahan. “30 siswa dan dua guru ini terpilih melalui program yang diluncurkan Mendiknas yang bekerjasama dengan Enicef Indonesia. Mereka terpilih untuk mengikuti berbagai pelatihan dan kegiatan untuk disebarluaskan kepada teman-teman lainnya,” ucap Kepala SMKN 3 Singaraja, I Nyoman Suwastika, di sela-sela peluncuran program Roots Indonesia di aula setempat, Jumat (26/11/2021).
Program Roots Indonesia ini merupakan solusi yang diambil pemerintah pusat melalui Mendiknas karena berdasarkan penelitian terdapat 41 % siswa pernah mendapat tindakan perundungan dari temannya di sekolah.
Ketua Komite SMKN 3 Singaraja, Kadek Kariana, menyambut gembira dan mendukung penuh program ini. Karena menurutnya, kesan siswa SMK yang ugal-ugalan dan “nakal” bisa ditepis. “Jangan sampai tindakan kekerasan seksual/fisik, perundungan dan intoleran terjadi di sekolah kita. Stop Bullying dan para siswa dan guru yang terpilih langsung oleh pusat menjadi contoh sebagai agen perubahan,” katanya. (118)