
Mangupura, DENPOST.id
Sebagai wujud syukur pandemi sudah semakin berkurang dan upah minimum kabupaten di Kabupaten Badung sudah disepakati, serta serangkaian HUT ke-16 Federasi Serikat Pekerja Bali (FSP Bali), dan bertepatan dengan rahina Tilem kanem, Bupati Badung yang dalam hal ini diwakili Sekda I Wayan Adi Arnawa, bersama Wakil Ketua I DPRD Badung, I Wayan Suyasa yang juga sebagai Ketua DPC FSP Bali Cabang Badung, Anggota DPRD Ni Luh Putu Gede Rarahita Sukmadewi; Disperinaker Badung, Ida Bagus Oka Dirga, pengurus FSP Bali beserta anggota melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Lingga Bhuana, Puspem Badung, Sabtu (4/12/2021).
Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada FSP Bali yang telah menggagas acara ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena telah memberikan kekuatan dalam menghadapi pandemi Covid-19. “Kita sadari bersama bahwa pandemi ini telah berdampak pada pendapatan Kabupaten Badung yang mengutamakan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan. Sebagaimana diketahui serikat pekerja sebagai wadah organisasi bagi pekerja telah memberikan kontribusi bagi kemajuan pariwisata,” ujarnya.
Lebih lanjut Adi Arnawa mengatakan hubungan industrial yang dibentuk bertujuan untuk memberikan perlindungan, membela hak dan kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja dan keluarga. Untuk itu, Adi Arnawa mengajak seluruh anggota FSP Bali terus meningkatkan kerjasama dengan membangun ruang dialog melalui cara komunikasi dan interaksi berdasarkan atas asas kekeluargaan dan kebersamaan.
Mengakhiri sambutannya, Sekda Adi Arnawa mengucapkan selamat HUT ke-16 bagi FSP Bali, semoga FSP Bali dapat memberikan peningkatan prestasi di bidang hubungan industrial, serta selalu memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya. “Kami berharap FSP Bali juga ikut dalam mensukseskan program pemerintah terkait dengan hak yang harus didapatkan oleh pekerja dengan mengikutsertakan pekerjanya dalam jaminan sosial ketenagakerjaan dan jaminan sosial kesehatan,” ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua I DPRD Badung, Wayan Suyasa yang juga Ketua Dewan Pemimpin Daerah FSP Bali Cabang Badung mengatakan kegiatan persembahyangan ini erat kaitannya dengan rangkaian HUT ke-16 Federasi Serikat Pekerja Bali. “Kegiatan ini juga sebagai wujud syukur kita ke Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar tetap diberikan kesehatan, keselamatan dan masih bisa melaksanakan tugas-tugas organisasi walaupun tidak maksimal,” ujarnya.
Lebih lanjut Suyasa mengatakan pihaknya yang juga menjadi bagian organisasi serikat pekerja ini mengakui bawah garis tangan pariwisata di Bali ada di Badung. Untuk itu, pihaknya melakukan persembahyangan di Pura Lingga Bhuana ini. ”Kita juga mendoakan pemimpin Badung, yaitu Bapak Nyoman Giri Prasta selaku Bupati Badung yang telah memberikan rasa perhatiannya kepada serikat pekerja dengan bukti dalam situasi pandemi ini UMK Kabupaten Badung naik. Dan itu merupakan apresiasi kami terhadap kepala daerah di Kabupaten Badung. Kita sadar selaku buruh tidak bisa memaksakan kehendak dengan situasi sekarang. Namun minimal kita tidak tahu situasi kedepan seperti apa. Semoga pariwisata kita cepat pulih dan grade UMK tersebut bisa diterapkan oleh perusahan di Badung. Kepala daerah yang sudah bisa memperjuangkan kaum buruh kita juga harus apresiasi,” paparnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah FSP Bali Cabang Karangasem, I Nengah Mertayasa mengatakan adanya Federasi Serikat Pekerja se-Bali berkumpul dan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Lingga Bhuana Puspem Badung, di samping untuk menyongsong HUT ke-16 FSP Bali yang jatuh pada, 10 Desember mendatang. Pihaknya merasa bersyukur bahwa upah minimum Kabupaten Badung dan kabupaten/kota di Bali sudah ditetapkan.
Lebih lanjut dikatakan mayoritas pekerja pariwisata hampir 2 tahun merasakan dampak dari pandemi Covid-19, bahkan banyak anggotanya dirumahkan tanpa upah. Namun demikian ia tetap bersyukur dan masih bertahan, serta dianugerahi kesehatan dan bisa menjalankan organisasi. “Kami berharap pariwisata untuk terus dijaga dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat Bali dan Badung pada khususnya. Kami meminta kepada pemerintah agar selalu memberikan pengayoman, khususnya di masa pandemi ini yang rawan akan terjadinya PHK sepihak,” tandasnya. (a/115)