Negara, DENPOST.id
Abrasi kembali menerjang wilayah pesisir Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Abrasi di wilayah ini makin parah. Gelombang tinggi kembali terjadi, Sabtu (4/12/2021) malam.
Akibat terjangan gelombang tinggi, dua rumah baik tembok dan pondasi rumah tergerus.
Kini, kedua keluarga tersebut mengungsi.
Samsul Bahri (35), Minggu (5/12/2021) mengatakan rumah milik iparnya, Abdillah (49) sejak semalam hancur karena diterjang gelombang tinggi. Karena takut dengan gelombang tinggi yang menghantam rumahnya, kini korban mengungsi.
Menurut dia, gelombang tinggi yang terjadi sejak semingggu tersebut paling parah terjadi saat malam hari. Dikatakannya, mereka sudah delapan tahun menempati rumah, namun sejak dua atau tiga tahun terakhir ini paling parah.
Warga sudah berusaha mengatasi abrasi dengan mengisi karung dengan pasir dan ban bekas. Namun tidak bisa menahan gempuran gelombang.
Sementara itu, saat
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba meninjau lokasi abrasi pantai di Lingkungan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk bersama Kepala Satuan Kerja PPK Sungai dan Pantai II Balai Sungai Wilayah Bali Penida (BSWBP) Kementerian PUPR, Made Denny Satya Wijaya, beberapa wilayah pesisir di Jembrana memang rawan abrasi dan perlu penanganan. Namun penanganannya bertahap karena terkait anggaran.
Untuk abrasi di pebuahan akan diperjuangkan tahun 2023. Semua akan dikawal dan diperjuangkan. “Namun karena keterbatasan anggaran, masyarakat harus maklum, ” ujarnya.
Saat ini yang sedang berusaha diperjuangkan dan direalisasikan adalah penanganan abrasi di Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk. (120)