Gubernur Sucikan Roh Korban Letusan Gunung Agung dan G30S PKI di Eks Galian C

picsart 12 16 01.19.19
ARAK - Gubernur Bali, I Wayan Koster tos bersama dengan minum arak Bali di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kania, Kamis (16/12/2021).

Semarapura, DENPOST.id

Gubernur Bali, I Wayan Koster juga menempuh jalan niskala untuk mewujudkan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di kawasan eks Galian C, Klungkung. Bahkan agar tidak ada gangguan niskala, Koster bakal menggelar upacara atau ritual khusus bagi korban letusan Gunung Agung dan korban G30S PKI di kawasan tersebut.

Rencana ini disampaikan Koster ketika melakukan sosialisasi pengadaan tanah pengendali banjir waduk dan Pusat Kebudayaan Bali di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kania, Kamis (16/12/2021).

Baca juga :  Jualan di Luar Pasar, Pedagang Janur Ditertibkan Satpol PP

“Saya yakin di tempat dibangun PKB ini sakral yang harus dijaga dengan baik. Jadi korban letusan Gunung Agung dan G30S PKI kita akan proses dengan upacara agar beliau dapat yang jelas dan kita sucikan agar dapat tempat yang suci,” ungkap Koster.

Selain akan menggelar upacara, Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini juga berencana membangun sebuah Pura
Padma Anglayang di lokasi PKB. Pura ini dibangun untuk menempatkan roh-roh suci dari korban letusan Gunung Agung. Termasuk roh korban G30S PKI dan roh peperangan dulu.

Baca juga :  Truk Engkel Terjun ke Tukad Jinah, Tujuh Orang Luka-luka dan Sopir Meninggal

“Kita akan tempatkan roh-roh yang telah suci ini di Pura. Karena kalau tidak diurus akan mengganggu. Dan, saya sudah matur piuning untuk melakukan hal ini agar rohnya jadi suci,” katanya.

Koster juga meminta semua pihak untuk mendukung terwujudnya PKB ini. Karena kalau dikerjakan hanya untuk bisnis semata, alam tidak mendukung dan tidak akan jalan. Bahkan bisa menimbulkan masalah hukum. Jadi ia meminta agar tidak boleh main-main dalam pembangunan PKB ini.

Baca juga :  Rumah Warga Nusa Penida Ludes Terbakar

“Kalau ada yang main-main akan dilibas alam. Tidak boleh ada calo. Calonya saya tahu jadi harus hati-hati. Tidak boleh ada kepentingan pribadi. Barang siapa macem-macem saya akan hadapi. Jeg kal lawan,” tegasnya. (119)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini