Sumerta, DenPost
Gubernur Bali Wayan koster mengimbau krama (warga) Bali agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes), terumata menjelang tahun baru. Hal itu karena kunjungan wisatawan domestik (wisdom) ke Pulau Dewata diprediksi meningkat.
Dia mengingatkan bahwa penularan covid-19 di Provinsi Bali masih terjadi, apalagi saat ini varian Omicron terdeteksi di Indonesia. Kendati Omicron belum terdeteksi di Bali, Koster menyebut potensi itu wajib diwaspadai guna mendukung kondusivitas perekonomian.
“Kita masih menghadapi perkembangan baru yaitu munculnya varian baru covid-19 yang namanya Omicron. Mari kita berdoa supaya varian baru ini tidak sampai masuk Bali. Kita tetap kondusif dan cepat bebas dari covid-19 supaya aktivitas kita semua kembali normal,” tuturnya.
Hal itu dia sampaikan saat melakukan kunjungan ke Gereja Katolik Stasi Kristus Raja, Abianbase, Badung, bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan Danrem 163/ Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf belum lama ini.
Tambahan kasus baru covid-19 di Provinsi Bali saat ini relatif terkendali alias landai yakni satu digit setiap hari.
Pada Minggu (26/12) pasien positif covid 19 bertambah empat, sedangkan pasien sembuh dan pasien meninggal dunia nihil.
Jumlah tersebut relatif menurun dibanding Sabtu (25/12). Pasien covid-19 saat itu ada tujuh, sehingga total jumlah warga di Bali yang terpapar covid 19 selama ini sebanyak 114.366. Pasien sembuh pada Sabtu lalu berjumlah lima, dan meninggal dunia bertahan nihil.
Selain menerapkan prokes, Gubernur Koster mengingatkan pengelola tempat-tempat umum wajib menyediakan aplikasi (kode batang) ‘’PeduliLindungi’’. Hal serupa disampaikan Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf. Dia menyebut TNI siap mendukung upaya pemerintah dalam menangani dan menekan penularan covid-19.
Dandrem menambahkan bahwaMarkas Korem 163/ Wira Satya juga menyediakan aplikasi ‘’PeduliLindungi’’. Pihaknya akan terus memantau penerapan prokes, bersinergi dengan polisi, satpol PP dan pihak terkait.
Sekretaris Satgas covid 19 Provinsi Bali Made Rentin menerangkan saat ini kasus aktif berjumlah 55. Rumah sakit rujukan terisi 33 atau 60%, sedangkan isolasi terpusat terisi 13 atau 23,64% pasien, serta isolasi mandiri terisi sembilan atau 16,36%.
Mengenai rincian tempat isolasi terpusat, menurut Rentin, kapasitasnya tersedia 883 bed dan terisi 13 bed atau 1,47% sehingga tersisa 870 atau 98,53%. Juga terdapat 175 tempat isolasi terpusat yang tersebar di seluruh Bali atau di kabupaten/kota. (wir)