Kuta, DENPOST.id
Pengurus baru Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Kecamatan Kuta serta kelurahan se-Kecamatan Kuta menjalani prosesi mejaya-jaya, di Pasraman Pasek Amrtha Jati, Kuta, Rabu (12/1/2022) sore. Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gde Eka Sudarwitha yang juga Ketua MGPSSR Kabupaten Badung berharap ke depan dapat turut memberikan sumbangsih kepada kehidupan adat dan beragama di Bali. Dia juga meminta agar warga pasek tidak bersikap eksklusif. “Harus cair dan lebur bersama-sama dengan komponen pasemetonan lainnya untuk meningkatkan kehidupan beragama di Kabupaten Badung ataupun Bali,” pinta Eka.
Selain itu, kepengurusan di tingkat kecamatan dan kelurahan yang dikukuhkan diharapkan dapat meningkatkan persatuan dan pasikian di lingkup pasemetonan.
Ketua MGPSSR Kecamatan Kuta, I Nyoman Graha Wicaksana, mengatakan, acara majaya-jaya ini merupakan kelanjutan dari lokasabha alit yang digelar pada 24 Desember 2021 lalu yang mempercayakan dirinya menakhodai MGPSSR Kecamatan Kuta periode 2021-2026. “Kami berharap agar pasemetonan bisa semakin solid sesuai instruksi dari kabupaten. Wadah ini kami harapkan dapat menjadi tempat untuk magendu wirasa, bercengkrama, dan menyampaikan aspirasi, apa yang menjadi kebutuhan pasemetonan, sehingga komunikasi dan koordinasi antarsemeton bisa semakin baik, yang tentunya bermuara pula pada kesejahteraan bersama,” harapnya.
Terkait program jangka pendek, Graha yang juga anggota Dewan Badung tersebut mengatakan, setelah acara pengukuhan dan majaya-jaya tersebut akan segera melaksanakan rapat kerja. Ada beberapa hal yang akan dibahas, termasuk usulan-usulan yang selama ini sudah diterima secara lisan. Seperti perlunya kegiatan-kegiatan pelatihan kepemangkuan, serati banten, ataupun yowana. Selain itu, juga kaitan dengan kegiatan adat keagamaan seperti matatah massal dan lain sebagainya. “Jadi itu nanti akan kami rangkum semua apa yang menjadi prioritas,” pungkasnya. (113)
