
Padangsambian, DenPost.id
Sempat diberitakan dibunuh oleh kekasihnya di Bali, seorang warga negara (WN) Inggris, Mattew Harper (47), ternyata meninggal dunia akibat bunuh diri. Pria yang sempat bekerja sebagai juru masak di Restoran Karma di Ungasan, Kutsel, ternyata menusuk perut dan dadanya sendiri dengan pisau di rumah temannya di Perum Samatha Citra Kuta Blok A/8, Lingkungan Taman Giri Mumbul, Kutsel, pada Kamis (13/1/2022) pagi.
Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan didampingi Kasat Reskrim Kompol Mikhael Hutabarat, Rabu (19/1/2022) mengatakan bahwa setelah mendapat informasi mengenai tewasnya Mattew, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa rekaman CCTV, olah TKP, dan memeriksa saksi-saksi. “Dalam proses penyelidikan yang kami lakukan serta menunggu hasil otopsi dari forensik, ternyata Mattew diberitakan oleh media asing tewas dibunuh oleh kekasihnya. Kami belum pernah memberi keterangan resmi mengenai kejadian itu karena harus menunggu rangkaian penyelidikan,” bebernya.
Jansen menambahkan kasus bunuh diri tersebut dilaporkan pemilik rumah, Rizka Nirmalasari alias Ica. Menurut Ica, pagi saat kejadian, dia tidur di lantai dua rumahnya. Dia lalu bangun setelah mendengar suara gaduh di lantai satu dan ada orang membenturkan kepala. “Sebelum mengecek ke bawah, Ica mendapat panggilan masuk berulang kali dari Emmy Martha Pakpahan alias Emmy yang tunangan Mattew. Emmy dan Mattew numpang di rumah Ica tiga hari sebelum kejadian,” tegas Kapolresta.
Ica segera menghubungi Emmy. Saat itu Emmy mengaku berada di halaman rumah, tak bisa masuk, karena pintu dikunci Mattew. Emmy minta tolong kepada Ica agar dibukakan pintu, sebab Mattew menyiksanya. Ica lantas membuka pintu, sedangkan Emmy bergegas ke dapur. Saat itulah dia melihat Mattew terkapar di lantai bersimbah darah. Emmy juga sempat membantu Mattew dengan napas buatan, sebelum ambulans datang ke lokasi.
Polsek Densel kemudian melakukan penyelidikan untuk memastikan kematian pria asal Inggris itu, atas laporan si pemilik rumah. Di lokasi kejadian, polisi menemukan pisau dapur sepanjang 15 cm, rekaman CCTV, rekaman video HP milik tunangan Mattew, dan obat-obatan yang mengandung antidepresi. Selain itu, dua saksi mata di lokasi kejadian, Ica dan Emmy, diperiksa polisi.
Menurut keterangan saksi, Mattew sempat kebingungan dan mondar-mandir di teras rumah mulai pukul 01.47 hingga 06.00. “Selain memiliki riwayat depresi, Mattew menderita epilepsi. Dia sering depresi setelah berhenti bekerja sebagai juru masak di Restoran Karma di Kutsel akibat pandemi covid-19,’’ tegas Jansen.
Hasil otopsi petugas Forensik RSUP Sanglah, ditemukan 10 luka di tubuh Mattew yakni di dada, perut kanan, perut bawah dan luka sayatan di leher serta beberapa tubuhnya. “Dari pola dan gambaran luka tusukan itu, semuanya bisa dijangkau oleh korban. Luka-luka pada leher adalah luka iris yang tidak terlalu dalam. Di samping kiri dan samping kanan leher menunjukkan keragu-raguan,” tambah Jansen.
Tak hanya itu. Pria asal Inggris ini sempat menabrakkan mobilnya di kawasan Sanur, Densel, tiga hari sebelum tewas. Saat itu dia kejang-kejang karena epilepsinya kumat. Setelah sadar, dia kabur dari lokasi. Saat kecelakaan itu Mattew hanya luka lebam. Dia menabrak warung warga dan kabur setelah kejadian.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan rekaman CCTV, Mattew dipastikan meninggal akibat bunuh diri. “Bukan dibunuh seperti yang diberitakan media asing,” tandas Kombes Jansen. (yan)