Sumerta, DENPOST.id
Setelah 1 tahun tiga bulan menjabat Pangdam IX/ Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak ditunjuk sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Keputusan tersebut tersirat dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Kapendam IX/ Udayana, Letkol Kav Antonius Totok, saat dimintai konfirmasi secara daring pada Sabtu (22/1/2022) sore mengatakan, surat tersebut baru ia terima pada Sabtu pagi.
“Benar itu sesuai skep (surat keputusan). Seperti itu bunyinya (ditunjuk Pangkostrad),” ungkapnya. Namun Totok belum bisa memastikan kapan akan dilakukan serah terima jabatan.
Kata dia, sementara ini Pangdam Maruli berada di Jakarta. Dalam Skep diterangkan bahwa pengganti Maruli Simanjuntak yakni Mayjen TNI Sonny Aprianto, yang sebelumnya menjabat Deputi III Bid. Kontra Intelijen BIN.
Terkait penugasan tersebut, Pangdam Maruli yang juga menantu dari Menko Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan itu tak berkomentar banyak.
“Saya masih di Jakarta, ada acara,” ucapnya singkat saat diwawancarai secara daring pada Sabtu sore.
Selama di Bali, sepak terjangnya dalam penanganan Covid-19 bersama Pemerintah Provinsi Bali dan lintas lembaga vertikal lainnya, lumayan baik. Dia bisa disebut penggagas penerapan isolasi terpusat di Bali.
Didukung percepatan vaksinasi, terobosan isoter akhir Bali mampu mengendalikan pandemi Covid-19. Dalam sebuah sesi wawancara, Pangdam Maruli mengatakan penanganan pandemi merupakan urusan kemanusiaan dan hidup orang banyak.
Atas dasar itu, dia kerja cepat dalam menuntaskan vaksinasi dan penerapan isoter. Peran Kodam IX/ Udayana dalam menangani Covid-19 di Bali juga kerap mendapat apresiasi oleh Gubernur Bali Wayan Koster, karena telah berkontribusi banyak.
Selain dikenal melalui sepak terjangnya dalam penanganan Covid-19, sosok Maruli Simanjuntak juga berada di balik gencarnya program pompa hidram di Bali.
Program tersebut ia gagas lantaran menemukan fakta bahwa di Bali masih terdapat daerah-daerah yang kekurangan air bersih, salah satunya di Kabupaten Karangasem. Bukan saja di Bali, pompa hidram juga ia kembangkan di NTT dan NTB yang merupakan wilayah teritorial Kodam IX/ Udayana. (106)