
Kuta, DENPOST.id
Sampah kiriman di pesisir pantai barat Kabupaten Badung, kembali berdatangan. Diduga kondisi ini, diakibatkan cuaca yang berubah-ubah.
Hal itu, diungkapkan Koordinator Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, I Made Gde Dwipayana, Rabu (2/2/2022).
Karena peningkan intensitas sampah yang datang kembali, pihaknya berhasil mengevakuasi dari 200 truk atau 400 ton sampah dari seluruh pantai barat selama sepekan. “Memang sampah kiriman kembali membludak. Peningkatannya ada sekitar 30 hingga 40 persen dibandingkan sepekan sebelumnya,” imbuhnya.
Jenis sampah yang menepi sepekan belakangan ini, terdiri dari kayu dengan ukuran besar.
Jika tahun lalu, sampah kiriman banyak menepi di Pantai Samigita (Seminyak, Legian, dan Kuta), tahun ini lokasinya berubah, yakni Pantai Petitenget dan Batubelig.
“Tahun lalu, sampah kiriman yang menepi di Pantai Petitenget dan Batubelig tidak lebih dari 50 truk atau 100 ton. Sedangkan tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 300 truk atau 600 ton, itupun masih terhitung paruh musim. Tahun ini memang ada dua kawasan yang paling banyak dihampiri sampah kiriman. Itu, di Samigita dan Pantai Petitenget. Jadi bertambah konsentrasi evakuasi,” ungkapnya.
Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Kabupaten Badung, AA Gede Dalem menambahkan sampah kiriman di pesisir barat kini cenderung datangnya secara fluktuatif. Tergantung faktor cuaca dan pergerakan arus laut. (113)