
Sumerta, DENPOST.id
Jumlah masyarakat Bali yang terpapar Covid-19 terus meningkat. Di antara mereka yaitu para siswa yang sempat melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Masyarakat yang terpapar Covid-19 sebagian besar mengalami gejala ringan bahkan tanpa gejala, sehingga banyak memilih untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.
Dari data Satgas Covid-19 Provinsi Bali, jumlah masyarakat yang menjalani isoman terus meningkat. Terbaru jumlahnya 7.382 atau 74,66% dari jumlah kasus aktif. Hal ini dibahas serius dalam rapat koordinasi yang dipimpin Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Forum komunikasi pimpinan daerah provinsi Bali pada Minggu (6/2/2022).
Dalam rangka peningkatan pelayanan dan mengurangi risiko penularan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, bersama Kodam IX/Udayana dan Polda Bali beserta jajaran akan segera melakukan upaya serius. “Yaitu memindahkan pasien dari isoman ke isolasi terpusat (isoter), menyiapkan fasilitas isoter, mengantisipasi peningkatan kebutuhan tempat tidur di rumah sakit,” ujarnya.
Selain memastikan kesediaan bed rumah sakit dan tempat isoter, pemerintah juga memastikan ketersediaan obat-obatan, oksigen, dan tenaga kesehatan.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus, pemerintah bersama rumah sakit akan menambah kapasitas, dan ruang isoter. “Berkaitan dengan hal tersebut, saya mengimbau, mengingatkan, menegaskan, dan mengajak seluruh masyarakat agar tetap tenang, tidak panik, harus tetap waspada menghadapi Pandemi Covid-19 Varian Omicron, yang telah meningkat dengan sangat cepat,” terang Koster.
Dia mengajak masyarakat untuk mentaati dan melaksanakan protokol kesehatan serta menerapkan pola hidup sehat bebas Covid-19 dengan 6 M yakni memakai masker standar dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan. Juga wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pegawai/karyawan dan pengunjung pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan terkait. (106)