
Kedonganan, DENPOST.id
Dalam menyambut perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, Korem 163 bersama Polda Bali, secara konsisten melakukan penanaman bibit mangrove di sejumlah kabupaten/kota di Bali. Terbaru, penanaman dilakukan bersama Bank Indonesia, di hutan mangrove Wana Segara Kertih, Desa kedonganan, Kabupaten Badung, Selasa (8/2/2022).
Hutan mangrove nantinya akan dipamerkan pada ajang G20 yang rangkaiannya telah berlangsung sejak Desember 2021 hingga Oktober 2022.
Dalam paparannya, Danrem 163/ Wirasatya, Brigjen TNI Husein Sagaf mengatakan bahwa mangrove saat ini menjadi konsentrasi dunia lantaran mangrove memiliki manfaat yang luar biasa dalam menjaga keseimbangan iklim global.
“Ada tiga manfaat mangrove yang dirasakan, di darat di udara maupun di laut. Kalau tidak salah menurut penelitian, 1 hektar mangrove bisa menangkap 2 ton karbon dioksida,” ungkapnya, saat memberi pidato.
Konsentrasi dunia terhadap kelestarian mangrove karena menjadi paru-paru dunia, sehingga sangat berpengaruh terhadap kondisi alam di berbagai belahan dunia. Mangrove juga mendukung kelestarian hewan maupun tumbuhan laut. Di antaranya ikan dan kepiting, serta yang tak kalah penting hutan mangrove dapat mencegah abrasi.
Kata dia, kehadiran mangrove juga bermanfaat secara ekonomi karena dapat dikelola menjadi objek wisata. Menurut nelayan setempat, harga per wisata mangrove mulai dari Rp350 ribu dengan durasi 2 jam perjalanan.
Sementara Ketua Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Ketut Subandi mengatakan luas hutan mangrove di wilayah Tahura Ngurah Rai mencapai 1.300 hektar.
Dari Sanur Kauh hingga Tanjung Benoa merupakan kawasan konservasi mangrove. “Kawasan mangrove sangat penting kita lestarikan karena sebagai penyangga dari pada kehidupan,” ucapnya. (106)