Gianyar, DENPOST.id
Rencana relokasi atau perpindahan Rumah Tahanan Kelas II B Gianyar, sudah lama diwacanakan. Namun hingga kini, relokasi tersebut belum terealisasi.
Bahkan, kini Rutan Kelas II B Gianyar mengalami overload atau over kapasitas mencapai 300 persen dari daya tampung 44 orang, namun terisi mencapai 151 orang, dengan rincian 113 orang tahanan, 38 orang narkotika dan sisanya kasus pencurian.
Berbagai langkah dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah peredaran narkotika di Rutan Kelas II B Gianyar ini. Hal ini, disampaikan Kepala Rutan Kelas II B Gianyar, Muhammad Bahrun, di sela-sela menerima kunjungan dari Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, di Rutan Kelas II B Gianyar, Selasa (15/2).
Kepala Rutan Kelas II B Gianyar, Muhammad Bahrun, didampingi Kabid Pembinaa dan Bimbingan dan TI, Nyoman Mudana, dan Kadiv Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Suprapto, mengakui Rutan Kelas II B Gianyar kini overload atau over kapasitas mencapai 300 persen dari daya tampung 44 orang, namun terisi mencapai 151 orang.
Dari 151 orang itu, dengan rincian 113 orang tahanan, 38 orang narkotika dan sisinya kasus pencurian. Dengan over kapasitas ini, pihaknya terus melakukan berbagai upaya guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Diakuinya, hampir semua lapas dan rutan di Bali sekarang ini penuh atau over kapasitas.
Disinggung soal rencana perpindahan Rutan Kelas II B Gianyar? Karutan mengakui pihaknya mengaku sudah sempat berkoordinasi dengan Bupati Gianyar, membahas soal rencana relokasi tersebut. Sebab, Rutan Kelas II B Gianyar selain sempit, tempat ini rencana menjadi perluasan rencana pembangunan pusat pemerintahan (Puspem) Gianyar. Namun karena Covid-19, rencana relokasi itu kembali mandeg. Soal kemana pindah atau lokasi relokasi Rutan Gianyar dan berapa luas, karutan mengaku belum mengetahuinya. (116)
