Bangli, DENPOST.id
Salah seorang anggota tim official Persatuan Sepak Bola Kabupaten Bogor (Persikabo), Jawa Barat, Ihya Nurudin Zain (43), tewas di puncak Gunung Batur, Kintamani, Bangli, Selasa (15/3/2022) sekitar pukul 07.20 Wita. Diduga korban mengalami serangan jantung akibat kelelahan melakukan pendakian di Gunung Batur.
Kapolsek Kintamani, Kompol Benyamin Nikijuluw, membenarkan terkait musibah tersebut. “Ya benar. Proses evakuasi jenazah korban dilakukan bersama tim dari TNI, Polri, BKSDA, warga persatuan ojek Gunung Batur. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Bangli,” sebutnya.
Diungkapkannya, Selasa dini hari sekitar pukul 01.00, rombongan Persikabo bersama timnya yang berjumlah delapan orang berangkat melakukan pendakian Gunung Batur. Mereka terdiri dari tiga pemain Persikabo, masing -masing Didik Wahyu, Sahrul Trisna, dan Gustur Cahyo. Tiga anggota tim official yakni Ihya Nuruddin Zain (korban), Ahmad Mundir, dan Irfan Surya Nugroho. Termasuk satu orang tim medis, Muhammad Iksan, serta satu orang fotografer berbama Brahmadi Jiwandana.
Pada pukul 02.00 wita, rombongan tiba di pos 1 pendakian Gunung Batur dan sempat beristirahat selama 15 menit. Saat itu korban mengeluh capek, namun korban tetap ingin melanjutkan pendakian hingga ke pos 3. “Salah satu rombongan mendaki berinisiatif untuk menghubungi tukang ojek untuk mengantar korban hingga ke pos 3,” kata Benyamin.
Setelah korban diantar oleh tukang ojek dengan menggunakan sepada motor ke pos 3, kemudian tukan ojek tersebut kembali turun dan menjemput saksi Brahmadi Jiwandana ke pos 1, kemudian bersama-sama naik kembali ke pos 3.
Pada pukul 03.00 wita, sesampainya saksi di pos 3 kemudian, saksi istirahat bersama korban sambil menunggu rombongan lainnya tiba di pos 3. Setelah semua tiba, mereka secara bersama-sama melanjutkan rombongan pendaki tiba di pos 3 pendakian hingga ke puncak, namun saksi dan korban masih istirahat di pos 3.
Pada pukul 05.30 wita, saksi bersama korban menyusul rombongan hingga ke puncak. Selanjutnya pada pukul 06.30 Wita, rombongan mulai melakukan foto-foto di puncak Gunung Batur. Setengah jam kemudian saat rombongan beristirahat dan duduk-duduk di sebuah gubuk yang ada di puncak, tiba-tiba korban mengeluh mengalami sesak nafas. Anggota medis, Iksan lalu melakukan pemeriksaan dan saat itu tubuh korban mulai lemas namun kesadaran masih bagus. Berselang beberapa menit korban mengalami sesak napas, denyut nadi melemah dan mulai hilang kesadaran. Iksan lalu melakukan pertolongan pertama denga cara RJP ( Resusitasi Jantung Paru) namun upaya tersebut tidak mengubah kondisi korban dan korban asal Cipinong, Bogor ini pun dinyatakan meninggal karena heart attack (serangan jantung) dikarenakan hipoksia (kekurangan oksigen di dalam darah).
Sementara keterangan dari tim medis RSUD Bangli atas nama dr. Desak Ayu Sri Cinthya Uttari menyebutkan, saat datang korban sudah dalam keaadaan meninggal dunia. Kondisi tubuh bagian atas membiru, tidak ada tanda-tanda kekerasan, keluar sperma dari kemaluan.
Penyebab kematian diduga karena
serangan jantung. (128)