
Singaraja, DENPOST.id
Sebanyak 742 orang atlet yang akan diterjunkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali November 2022, menjalani tes fisik tahap satu. Tes mengukur kemampuan atlet dilangsungkan di GOR Undiksha Jinengdalem, Jumat (18/3/2022).
Ratusan atlet tersebut wajib mengikuti 17 item tes yang kemudian didata oleh Ganesha Sport Science (GSC) Undiksha Singaraja.
Ketua KONI Buleleng, I Ketut Wiratmaja mengatakan jumlah atlet yang mengikuti tes fisik pertama dari 41 cabang olahraga sudah mengalami rasionalisasi dari jumlah awal 900 orang. Jumlah atlet pun terus akan disharing hingga pada tes fisik tahap tiga, yang nantinya ditetapkan sebagai atlet definitif yang akan mewakili Buleleng.
“Rasionalisasi ini memang komitmen sejak awal kami dilantik. Hanya akan mengirim atlet-atlet yang memang punya target medali dari awal. Walaupun tim kecil, tetapi atlet terbaik dari yang terbaik. Tidak ada alasan kontingen Buleleng sekadar ikut,” jelas Wiratmaja.
Untuk menentukan tim kontingen Buleleng dalam Porprov Bali, akan dilangsungkan tiga kali tes. Tes kedua akan dilangsungkan pada Juni, sementara tes ketiga yang akan diisi dengan psikotest akan dilakukan pada Oktober 2022.
Dari hasil tes fisik pertama ini, KONI Buleleng berharap dapat mengetahui kekuatan cabor dan atlet yang siap memenuhi target. Hasil tes pun disebutnya sangat berpengaruh untuk menentukan kekuatan tim porprov yang akan dikirimkan.
Sementara Ketua GSC Undiksha Singaraja, I Gede Suwiwa mengatakan dalam tes fisik pertama, seluruh atlet akan diwajibkan memenuhi 17 item tes. Mulai dari tensi, tinggi/berat badan, ketebalan lemak, kecepatan antisipasi, fleksibelitas, keseimbangan, kekuatan tungkai kaki dan kekuatan otot. Belasan item yang diujikan juga disebut Suwiwa, disesuaikan dengan cabang olahraga.
“Tes ini untuk memberi jawaban KONI terkait kondisi atlet yang akan mengikuti desentralisasi maupun sentralisasi. Hasil tes ini akan menjadi gambaran umum atlet kepada pengkab. Selanjutnya menjadi referensi pelatih menentukan program latihan dan memperbaiki yang kurang,” tandasnya. (118)