
Gianyar, DENPOST.id
Warga Perumahan Serongga Permai, Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, digegerkan dengan penemuan Yudantoro (51) warga setempat, yang ditemukan sudah menjadi mayat, Selasa (29/3/2022) sekitar pukul 14.00 Wita.
Informasi berhasil dihimpun, penemuan jenasah diketahui pertama kali saksi Ni Nyoman Puriartini (47) alamat Perumahan Serongga Permai. Antara saksi Puriartini, dengan Yudantoro tetangga depan rumah. Karena beberapa hari Yudantoro tidak keluar rumah, sehingga Puriartini menghubungi Yudantoro melalui HP hendak menanyakan belum juga keluar dari rumah, namun telepon tidak diangkat Yudantoro.
Karena penasaran, saksi Puriartini ke rumah Yudantoro. Singkat kata, tak lama kemudian datang tetangga saksi Pande Putu Eka Widiawan (22) alamat Banjar Kabetan Kelod, Desa Babakan, Gianyar, dan saksi I Gede Wisnu Saputra (23) alamat Banjar Celuk, Desa Buruan, Blahbatuh, juga penasaran dan berinisiatif masuk ke dalam rumah dengan cara melompati pagar rumah.
Sesampai di dalam rumah, Widiawan dan Saputra kaget melihat Yudantoro dengan posisi duduk di kursi di teras belakang rumahnya. Para saksi mencium bau tidak sedap, serta sudah banyak lalat yang hinggap di tubuh Yudantoro.
Saputra sempat memanggil Yudantoro, namun tidak ada respon. Karena melihat kejadian tersebut, Widiawan menghubungi keluarga Yudantor yang tinggal di Denpasar dan menghubungi pihak kepolisian.
Kapolsek Gianyar, Kompol Gede Putu Putra Astawa mengatakan menerima laporan anggota Polsek Gianyar, anggota Polres Gianyar bersama petugas Puskesmas 1 Gianyar langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP, minta keterangan sejumlah saksi.
“Setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban oleh dokter Puskesmas 1 Gianyar tidak ada tanda-tanda kekerasan,” katanya.
Dari keterangan sejumlah saksi, Yudantoro sering mengeluhkan sakit sesak pada dada. “Hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban dan temuan obat-obatan di rumah korban disimpulkan dengan kecurigaan korban meninggal karena sakit kencing manis,” kata Kapolsek Putra Astawa.
Selanjutnya jenasah dibawa oleh PMI ke Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar. (116)