
Negara, DENPOST.id
Guna memastikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berjalan dengan baik dan sesuai protokol kesehatan, Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi, secara marathon melaksanakan sidak dan pemantauan sejak Senin (4/4/2022).
Dari hasil pemantauan di sejumlah sekolah, ditemukan ada sekolah yang sudah hancur dan rusak berat serta ruang kelas tidak difungsikan karena rusak.
Sri Sutharmi, Kamis (7/4/2022) mengatakan, saat melaksanakan pemantauan ke beberapa SD di Kecamatan Mendoyo menemukan beberapa sekolah seperti SD Negeri 1 Yehembang, SD Negeri 6 Yehembang dan SD Negeri 2 Pohsanten yang kondisinya sangat parah.
Saking parahnya kerusakan, beberapa ruang kelas sudah tidak bisa dipergunakan untuk kegiatan belajar.
Bahkan, kata Sutharmi, di SDN 6 Yehembang ada satu ruang kelas yang disekat untuk digunakan proses pembelajaran. “Ini sangat miris, mengingat pembelajaran di tingkat dasar itu merupakan sebuah pondasi bagi keberhasilan anak didik menuju cita-citanya ke depan,” ujarnya.
Untuk itu, diharapkan sekolah-sekolah seperti ini menjadi perhatian khusus dan menjadi skala prioritas dalam pembangunan insfrastruktur di tahun anggaran 2022 ataupun di induk tahun anggaran 2023.
Dikatakannya, dari hasil konfirmasi ke
Kepala SDN 6 Yehembang bahwa pihak sekolah sudah mengusulkan ke Dinas Pendidikan pada tahun 2020. Namun sampai sekarang belum menjadi skala prioritas.
Sri Sutharmi mendorong agar dinas terkait segera menganggarkan di perubahan tahun anggaran 2022 ini. Dia juga mengaku langsung menugaskan Ketua Komisi I selaku leading sektor untuk mengagendakan rapat kerja dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jembrana. “Selain itu juga segera berkoordinasi ke Dinas Pendidikan Provinsi untuk mendapat solusi dan mohon bantuan BKK ke Provinsi untuk kebutuhan sekolah-sekolah yang ada di Jembrana. Kami menekankan agar pendidikan menjadi prioritas,” pungkasnya. (120)