Masuk Vila Tanpa Izin, Warga Moldova dan Rusia Ngaku Diberi oleh Tuhan 

sabtu rusia1
DIBAWA KE IMIGRASI – sebagian WNA yang dibawa ke Kantor Imigrasi karena masuk vila orang lain tanpa izin di Jalan Munduk Kedungu No.29, Pererenan, Mengwi, Badung. (DenPost.id/ist)

Renon, DenPost.id

Perilaku enam warga Moldova dan Rusia ini membuat geleng-geleng kepala aparat. Mereka masuk dan tinggal tanpa izin di Vila Red Salt Cafe di Jalan Munduk Kedungu No.29, Pererenan, Mengwi, Badung. Namun saat diusir oleh pemilik vila, mereka malah mengaku bahwa vila itu milik mereka yang diberi oleh Tuhan.

Saat ini keenam warga asing berinisial DD (44), EE (31), EE (35), AE (5) dan DM (10), semuanya asal Moldova, serta AD (24) asal Rusia, diamankan oleh petugas Imigrasi.

Baca juga :   Mantan Ketua dan Bendahara  LPD Belumbang Ditahan Kejari Tabanan

Menurut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Bali Jamaruli Manihuruk, Jumat (8/4/2022), keenam WNA itu masuk vila pada 26 Maret 2022 sekitar pukul 01.00. Pada pagi harinya, pemilik vila baru tahu kedatangan keenam warna negara asing (WNA) itu . “Setelah dicek ke vila, pemilik melihat pintu gerbang vila rusak, sedangkan WNA itu sudah ada di dalam vila,’’ tegasnya.

Saat disuruh pergi, mereka mengaku vila tersebut adalah milik mereka yang diberikan oleh Tuhan. Pemilik vila lantas menghubungi petugas Imigrasi dan aparat terkait lainnya. “Berdasarkan informasi itu, anggota kami mendatangi vila. Mereka diminta untuk menunjukkan paspor dan izin tinggal, tetapi mereka tidak mau menunjukkan paspor dan izin tinggal. Mereka juga tak merespons saat ditanya asal negaranya,” tegas Jamaruli.

Baca juga :  Siswa SMP Pencuri ‘’Sesari’’ Tak Ditahan Polisi

Selanjutnya Tim Inteldakim Kanim Denpasar yang dibantu Polsek Mengwi dan Satpol PP Badung membawa keenam WNA tersebut ke Rumah Detensi Imigrasi Denpasar. Saat itu , keenam WNA tersebut  melakukan perlawanan. “Saat dilakukan penggeledahan ditemukan empat Paspor dengan rincian tiga paspor utuh dan satu paspor dalam keadaan terbakar,” imbuhnya.

Menurut Jamaruli, kelima warga Moldova yang diamankan itu merupakan satu keluarga yang yang memegang izin tinggal kunjungan. Sedangkan satu orang warga Rusia memegang izin tinggal terbatas investor. “Kami sudah memfasilitasi mereka untuk berkomunikasi dengan pihak Kedutaan Besar Negara Moldova di Tokyo agar membantu mencari solusi perihal pendeportasian mereka. Sedangkan untuk warga Rusia sedang dalam proses koordinasi dengan Kedutaan Besar Rusia untuk tindak-lanjuti,” tandasnya. (yan)

Baca juga :  Peduli Wartawan, Indo Bali Gas Gelontor 50 Paket Sembako

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini