Puluhan Ribu Data Penduduk Badung Tak Ditemukan di Lapangan, Fraksi PDIP Minta Disdukcapil Koordinasi ke Kemendagri

picsart 22 04 17 13 27 39 386
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti.

Mangupura, DENPOST.id

Sebanyak 41 ribu penduduk ber-KTP Badung tidak lagi tinggal di Badung, terus menjadi pergunjingan hangat di kalangan DPRD Badung. Kali ini, Fraksi PDI Perjuangan menanggapi persoalan tersebut, dan memiliki pandangan berbeda dengan Partai Demokrat dan Partai Golkar.

Fraksi PDI Perjuangan lebih condong membicarakan dampak dari legitimasi dalam memilih pemimpin ke depan di Kabupaten Badung, karena data pemilih sudah bermasalah. Inipun dinilai akan rawan terjadi kecurangan jika hal ini dibiarkan. Pihak Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Badung, meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Badung, melakukan verifikasi dan pendataan ulang terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Badung, sehingga nantinya bisa dilaporkan ke pihak Kemendagri.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti, Minggu (16/4/2022), mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dan menghargai pendapat, serta sudut pandang dari Fraksi Partai Golkar dan Demokrat. “Kalau kita melihat Undang-undang Nomor 7/2017 sudah diatur pada pasal 191, ayat 2 huruf H. Sudah sangat jelas di situ. Namun, menurut kami dari Fraksi PDI Perjuangan yang perlu kita pikirkan ke depan adalah perkembangan penduduk Badung ini sangat tinggi. Dari perkembangan itu, tentu ada proses pemutakhiran data sehingga ada perbedaan jumlah penduduk karena tidak ketemu orangnya dan tidak ketemu alamatnya. Hal ini dikarenakan ada perubahan di sebuah lokasi. Contohnya di kawasan Bandara Ngurah Rai, sekarang sudah menjadi wilayah dari bandara yang dulunya di situ ada penduduknya yang namanya di kawasan Gang Merpati dan di situ sekarang sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

Lebih lanjut Politisi asal Kuta ini menjelaskan perbedaan data ini yang harus ditindaklanjuti, dengan turun bersama karena secara faktual beberapa penduduk Badung ber-KTP Badung, tidak ditemukan sampai jumlahnya mencapai 41 ribu. “Saya tidak berbicara dalam konteks politik, tetapi berbicara secara umum. Artinya hal ini harus kita pikirkan di lembaga dewan ini. Bukan hanya dilihat pada sudut pandang jumlah perolehan kursi di DPRD Badung, tapi kita juga pikirkan hak dan kewajiban mereka. Kalau hanya haknya saja yang dituntut, namun kewajibannya tidak dilaksanakan maka yang menjadi taruhannya adalah legitimasi pemimpin kita nanti yang terpilih,” ungkapnya.

Baca juga :  Akibat Covid-19, Puluhan Anak Jadi Yatim dan Piatu di Klungkung

Anom Gumanti menganalogikan semua pemimpin di Indonesia, dilahirkan melalui pemilihan ketika saatnya dilakukan pemilihan, namun orangnya tidak ada hanya datanya saja ini akan menimbulkan dampak yang luar biasa. Tidak hanya pada legitimasi, mungkin ada kecurangan-kecurangan nantinya. “Namun saya tidak menuduh seperti itu. Tapi kalau ini dibiarkan kemungkinan hal itu terjadi (kecurangan-red). Pembenahan data ini diperlukan, karena data ini adalah segala-galanya bagi saya,” paparnya.

Baca juga :  Nyabu, Mantan Polisi Ditangkap

Menurut Ketua Bapilu DPC PDI Perjuangan Badung ini, kalau memang ada ketimpangan seperti apa yang ditemukan KPU dan Disdukcapil, mestinya harus ada proses dan mekanisme yang harus dilakukan oleh Disdukcapil. “Kami sarankan agar Disdukcapil melakukan koordinasi ke Kementerian Dalam Negeri, karena di situ sebagai lembaga pemutus mengenai jumlah penduduk. Kalau nanti Depdagri telah memutuskan 41 ribu data ini dicoret atau dibiarkan begitu, kami dari Fraksi PDI Perjuangan sangat tunduk dan hormat dengan aturan yang ada. Yang paling terpenting bagi kami adalah legitimasi dari hasil pemilu merupakan pondasi dasar untuk memilih pemimpin. Jadi, kalau legitimasinya sudah dipertanyakan bagi seorang pemimpin lantas bagaimana kita mewujudkan pemimpin yang baik untuk Badung ke depan,” tegas Politisi tiga periode DPRD Badung ini. (115)

Baca juga :  Terima Suntikan Vaksin Dosis Kedua, Giri Prasta: Tidak Terasa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini