Bangli, DENPOST.id
Petani kopi di wilayah Kabupaten Bangli khususnya di Kecamatan Kintamani bisa tersenyum lega. Pasalnya, menjelang panen raya harga kopi naik hingga menembus Rp 12 ribu per kilogram. Harga ini tergolong paling tinggi dari beberapa tahun terakhir.
Perebekel Mengani, I Ketut Armawan, mengungkapkan, memasuki masa penen harga kopi saat ini cukup bagus. Di mana pada panen tahun lalu, harga tertinggi kopi hanya mencapai Rp 8 ribu per kg. “Astungkara di tengah situasi Covid seperti saat ini harga kopi naik hingga Rp 12 ribu. Mudah-mudahan nanti bisa menembus Rp 15 ribu saat masa panen raya,” harap Armawan, Kamis (21/4/2022).
Disinggung faktor yang mempengaruhi naiknya harga kopi, kata dia, selain ada penurunan produksi karena faktor cuaca, juga akibat tingginya permintaan kopi dari konsumen. Dia juga tidak memungkiri naiknya harga kopi saat ini lantaran menjamurnya kedai kopi di objek wisata Kintamani. “Pemillik kedai kopi turun langsung ke petani agar mendapatkan harga lebih murah,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, turunnya produksi kopi di Kintamani selain karena cuaca, juga akibat banyaknya petani kopi beralih ke tanaman lain. Karenanya, produksi kopi saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. “Dengan naiknya harga kopi, saya lihat kini banyak petani yang beralih ke tanaman kopi lagi,” ujarnya.
Sementara petani lainnya, I Nengah Sugiman, juga membenarkan harga kopi sejak beberapa pekan ini naik. Dikatakannya, sebelumnya di petani harga berkisar Rp 8 ribu, terus merangkak naik hingga Rp 11 ribu dan kini naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram. “Kita harap harganya terus naik, ini tentunya pelipur lara petani di tengah situasi Covid-19 seperti saat ini,” ucapnya.(128)