Bangli, DENPOST.id
Satuan Reserse Kriminal Polres Bangli masih melakukan penyeledikan terkait beredarnya video menari tanpa busana (bugil) di Gunung Batur yang diduga dilakukan oleh WNA bernama Jeffrey Douglas Craigen alias JDC (34) yang kelahiran Vancouver, Kanada. Untuk proses lanjutan, pihak kepolisian mempersilakan bagi pihak-pihak yang dirugikan untuk melapor. Terkait dugaan pelanggaran ITE, Reskrim Bangli masih koordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali.
“Sementara itu kami masih koordinasi dengan cyber crime (Ditreskrimsus) apakah ada dugaan pelanggaran ITE-nya. Karena dari video yang disebar itu, ada diblur bagian organ vitalnya, jadi perlu ditelusuri apa ada pelanggarannya,” jelas Kasatreskrim Polres Bangli, AKP Androyuan Elim, Selasa (26/4/2022).
Untuk kejadian (pembuatan video) sampai saat ini pihaknya juga mengaku belum ada menerima laporan dari masyarakat atau pihak yang dirugikan. Karenanya Elim mempersilahkan bagi pihak yang dirugikan untuk segera melapor sehingga bisa dilakukan proses lebih lanjut.
Di sisi lain, Ketua PHDI Bangli, Nyoman Sukra, sangat menyayangkan terjadi kembali kasus tak senonoh yang dilakukan wisatawan asing di areal gunung yang sangat disucikan oleh masyarakat Bali utamanya karma Bangli. Untuk mengantisipasi hal serupa, pihaknya meminta pihak terkait untuk betul-betul melakukan pengawasan ketat terhadap para pengunjung baik domistik maupun mancanegara.
Pihaknya juga cukup menyayangkan ketika ada pertemuan terkait pariwisata di Bangli, pihaknya tak dilibatkan. Seharusnya segala pertemuan yang membahas pariwisata di Bangli melibatkan lembaga umat atau lembaga agama. “Hampir semua kawasan pariwisata di Bali termasuk di Bangli merupakan kawasan suci. Jadi ada baiknya ketika bahas kepariwisataan lembaga agama atau umat juga dilibatkan. Jangan saat ada kejadian baru kami dilibatkan,” sentilnya.
Sejatinya sebelumnya dirinya pernah memberikan arahan terhadap para pemandu wisata yang difasilitasi Dinas Pariwisara Daerah (Disparda). Arahan tersebut menekankan bagi semua wisatawan sebelum masuk areal tempat wisata terutama yang masuk kategori kawasan suci, betul-betul menjaga kebersihan. “Misalnya yang perempuan harus betul-betul bersih dalam artian tidak cuntaka (datang bulan). Guide (pemandu wisata) kala itu sudah kami imbau. Ya mudah-mudahan nanti tidak ada kasus serupa lagi,” ujarnya.
Terkait kasus yang saat ini, Sukra menekankan diperlukan melakukan upacara “pembersihan” untuk mengembalikan kawasan suci, oleh yang punya wilayah itu dalam hal ini krama Batur. “Infonya upacarany sudah dilakukan, karena kejadiannya sudah lama,”sebutnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kabupaten Bangli, I Wayan Sugiarta menegaskan jika di semua obyek wisata di Bangli yang masuk kategori kawasan suci sudah dipasangi plang jika kawasan tersebut disucikan, dan dilarang melakukan hal-hal yang yang tak mengikuti norma agama dan adat yang menodai kawasan suci tersebut. “Plang sudah terpasang di sejumlah titik di semua kawasan obyek wisata di Bangli yang masuk kategori kawasan suci. Jika pembuat video mengaku tidak tahu, entah memang tidak membaca atau hanya alasan semata. Terlebih yang bersangkutan bukan pertama kali ini ke Indonesia termasuk ke Bali, jadi logikanya tentu memahani kondisi situasi di Bali yang memegang teguh adat-istiadat dan norma agama, berbeda dengan di daerah lain. Sedangkan Jero Gede Batur Duuran beberapa kali dihubungi belum bisa memberikan tanggapan.(128)