PANDEMI covid-19 bukanlah halangan bagi para seniman untuk berkarya. Terlebih bagi seniman lukis (pelukis) dan pematung yang terbiasa menghadapi tantangan. Justru di tengah pandemi inilah lahir gagasan atau ide-ide baru untuk menyesusaikan diri dengan situasi dan kondisi. Pelukis sekaligus pematung, I Wayan Gede Susana, asal Banjar Tarukan, Mas, Ubud, Gianyar ini, misalnya, mengaku bahwa pandemi jangan dipakai alasan untuk mandek atau bermalas-malasan. Justru dalam siatuasi yang berat seperti sekarang, berkarya seni merupakan obat dalam kehidupan. Dia terus mencari kiat-kiat yang tepat, sehingga pandemi memberi pelajaran berharga bagi kehidupan kita semua. Apa pun yang terjadi, seniman tidak boleh gentar. Justru berkarya itulah sebagai obat paling manjur untuk mengasah diri.
‘’Jika tidak berkarya, kepala bisa pusing. Karenanya berkarya adalah obat manjur bagi para seniman,’’ tegas Susana, seusai menjadi salah satu pembicara dalam acara ‘’Dialog Merah-Putih’’ yang disyuting Bali TV di Denpasar, Rabu (27/4/2022).
Dia menambahkan mulai meredanya kasus covid-19 belakangan ini membuat para seniman di Pulau Dewata bangkit kembali. Mereka ingin berkreativitas seperti masa-masa sebelum pandemi, karena dua tahun lebih seakan-akan hidup terkungkung. Walau demikian, selama dua tahun itu, I Wayan Gede Susana tetap mengasah diri sehingga jari-jarinya tidak sampai kaku. Dia menyatakan bersyukur karena Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster memberi ruang bagi seniman dan pelaku UMKM untuk pameran di IKM Bali Bangkit di Taman Budaya-Art Center, Denpasar. ‘’Pameran tersebut sangat membantu kami untuk memperkenalkan dan memasarkan produk sehingga tetap berdenyut saat pandemi melanda dunia,’’ tegas pria kelahiran 11 September 1967 ini.
Menurut Susana, para seniman juga sangat bersyukur karena Gubernur Bali Wayan Koster gencar membangun daerah, terutama membangun Pusat Kesenian Bali (PKB) di Klungkung. PKB itu tentu akan melengkapi Taman Budaya, Art Center di Denpasar, sehingga para seniman dan pelaku UMKM di Bali punya tempat yang sangat nyaman untuk pameran maupun berkreativitas. Dia berharap PKB mampu membangkitkan kembali seni-budaya di Pulau Dewata sehingga kembali menemukan masa kejayaan seperti sebelum pandemi.
Seirama dengan meredanya kasus covid-19, para seniman senior atau maestro di Desa Mas, Ubud, juga ingin unjuk gigi memamerkan karya-karya mereka, minimal akhir tahun ini. ‘’Kami generasi muda dan maestro sudah bertemu untuk mendukung dan menyukseskan ajang seni tersebut. Mereka ingin menunjukkan kepada generasi muda bahwa seniman, kendatipun sudah berumur, namun tetap aktif,’’ tegas pria tamatan Fakultas Teknik Arsitektur, Unud ini.
Susana juga ingin bangkit dan memamerkan karya-karya, tak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri seperti di Asia, Eropa, hingga Amerika. Dia tetap berharap situasi semakin membaik dan masyarakat dunia tidak sampai berpaling dari seni-budaya, keindahan dan potensi alam Pulau Dewata. ‘’Saya yakin kita akan kembali menemukan masa kejayaan,’’ tandasnya. (yad)