Denpasar, DENPOST.id
Pengasuh Ashram Gandhi Puri, Ida Rsi Putra Manuaba, belum lama ini melawat ke India. Setelah bertemu dan diterima CM Bhupendra Patel; Gubernur Gujarat Shri Acharya Devvrat dan Gubernur Uttar Pradesh AnandiBehn Patel, Kamis (28/4/2022) Ida Rsi Putra Manuaba diterima hangat Kepala Menteri Uttar, Pradesh, SwamiJi Aditya Yogi Nath, di rumah kedinasan CM Lucknow.
Dalam kesempatan tersebut Ida Rsi menyampaikan perihal rencana Prambanan, Yogjakarta sebagai pusat kebudayaan dunia yang kini sudah dibuka sebagai tempat pemujaan umat Hindu.
“Ke depan akan sangat menarik semua masyarakat India akhirnya mengenal keberagaman Hindu di Indonesia. Bahwa penganut Hindu di Jawa telah berkontribusi bertahun tahun dengan akhirnya menjadikan Prambanan sebagai monumen hidup untuk sarana ibadah juga sebagai Pusat Kebudayaan dan Pendidikan Hindu,” katanya.
Ida Rsi juga menyampaikan terkait pelaksanaan Nyepi. Dikatakannya, Nyepi bukan hanya mengawali Tahun Baru Saka, tetapi sebagai puncak peradaban yoga di mana keheningan oleh yogi yogini Nusantara telah dilakukan dan di Prambanan puncak keheningan itu bergema. “Persembahan puncak yoga itu kini dilaksanakan dalam kehidupan modern dan dalam perkembangan retreat di seluruh dunia diadopsi sebagaimana persembahan Hindu di Bali, agar dunia mengetahui Hindu Indonesia memiliki daya tarik lainnya,” paparnya.
SwamiJi Aditya Yogi Nath adalah seorang Sanyasin dan Karma Yogi yang saat ini menjabat sebagai Chief Minister- Kepala Menteri Uttar Pradesh, propinsi yang juga terpadat di India. Melalui tangan sucinya, berhasil membenahi Varanasi dan Prayag, yaitu tempat bertemunya Sungai Gangga dan Sungai Yamuna yang kini menjadi “Smart City” berkelas dunia yang bersih dan ditata indah di Ayodhya.
Ida Rsi menjelaskan, Ayodhya adalah kota kuno di India yang dulu merupakan ibu kota Awadh, di distrik Faizabad di Uttar Pradesh. Dalam sastra Hindu seperti Purana dan Itihasa, Ayodhya merupakan kota suci bagi umat Hindu.
“Ayodhya yang sekarang lagi dipersiapkan sebagai tempat peradaban baru dengan penataan luar biasa, akan dibangun Museum Ramayana dan Universitas Ramayana sebagai pusat pendidikan yang akan semakin menambah Ayodhya sebagai pusat peradaban Hindu. Di mana Ram Janma Bhoomi tempat kelahiran Shri Rama dan kerajaannya Kosala, sekarang lagi dibenahi kembali dan ditata ulang, menciptakan bagaimana akhirnya menjadi sebuah persembahan peradaban modern, dan semua sudah disiapkan secara matang,” terang Ida Rsi.
Perihal Prambanan dan Ayodhya, menjadi pembicaraan hangat kedua tokoh Karma Yogi ini, selain tentang program People-to-people Friendship and Networking Preserve our Heritage and Promoting our Culture. Kedua tempat ini dikenal sebagai lahirnya peradaban Hindu dan Ramayana. Itu mengapa antara Ayodhya dan Yogjakarta, lokasi Prambanan memiliki hubungan yang erat, selain Ayutthaya, Thailand.
Keduanya berharap, Ramayana juga bisa kembali menjadi bagian peradaban budaya dua negara. Alasannya, Ramayana sudah sangat dikenal di Asia Tenggara dan diharapkan juga akan menjadi pusat pembelajaran wellness dan yoga yang akan menjadi kekuatan kerja sama antardua negara, yaitu Indonesia dan India.
Dan, melalui program “People-to-people Friendship and Networking Preserve our Heritage and Promoting our Culture” yang diinisiasi Ida Rsi Putra Manuaba sejak Walaka 1992 dengan pemerintahan India, kerjasama tersebut akan semakin bermakna dengan pemberian beasiswa pendidikan.
“SwamiJi Aditya Yogi Nath sangat antusias akan memulai perjalanan dengan penerbangan langsung dari India ke Indonesia khususnya akan melakukan kunjungan ke Yogjakarta dan Bali. Ada puluhan juta masyarakat Uttar Pradesh yang berwisata keliling dunia, kalau hubungan kedua negara sesudah pandemi dibuka kembali. Ini sekaligus akan menambah jumlah wisatawan kedua negara untuk saling berinteraksi seperti sebelumnya. Ramayana di Ayodhya akan menjadi benang merah yang indah sekaligus penyatu kembali persahabatan dan persaudaraan di Asia,” imbuhnya.
Dari hasil pembicaraan antara Ida Rsi Putra Manuaba dan SwamiJi Aditya Yogi Nath, banyak potensi ekonomi yang akan berimbas positif pada kehidupan masyarakat terutama bagi para pencari beasiswa. Ini akan memperkaya wawasan dan pengalaman tentang kebudayaan antara Jawa, Bali dan Uttar Pradesh, India dan akan memperkuat nilai persaudaraan antara Indonesia dan India. (*)