
Bangli, DENPOST.id
Tiga bulan bebas, tak membuat I Wayan Astawa kapok. Pria asal Banjar Sayan Werdi Buana, Desa Werdi Bhuana, Mengwi, Badung ini kembali melakukan kejahatannya sebagai spesialis bobol toko di sejumlah lokasi. Terbanyak di wilayah Kabupaten Bangli. Saat diringkus, maling kambuhan ini nekat melawan dan berusaha kabur. Terpaksa tim Opsnal Reskrim Polres Bangli “menghadiahkan” timah panas di kedua betisnya.
Kasatreskrim Polres Bangli, AKP Androyuan Elim, Jumat (6/5/2022) menerangkan, penangkapan Astawa bermula laporan dari korban I Made Wirata (51) asal Banjar Sekaan, Desa Undisan, Tembuku, Bangli. Diketahui pada Sabtu (23/4/2022) pagi, korban melihat rolling door pada tokonya rusak. “Setelah dilakukan pengecekan, ternyata ada sejumlah barang dagangannya hilang,” ungkap Elim didampingi Kasi Humas Iptu I Wayan Sarta.
Tim lalu melakukan serangkaian penyelidikan, termasuk memeriksa rekaman dari kamera CCTV yang terpasang di sekitaran TKP. Singkatnya, polisi pun mengantongi ciri-ciri pelaku. “Dalam penyelidikan, kami mendapatkan informasi kalau yang bersangkutan sering melintas di wilayah Tulikup, Gianyar, makanya kami melakukan pengintaian,” beber Elim.
Kemudian pada Kamis (5/5/2022), petugas melihat jika pelaku melintas di jalur perbatasan Bangli – Gianyar. Saat dikejar, palaku berusaha kabur. Bahkan saat hendak diringkus, dia mencoba melawan. “Saat dihentikan, pelaku berupaya melawan dan kabur sehingga anggota terpaksa menembak kakinya,” ujar Kasat Reskrim.
Dari interogasi, Astawa mengaku telah beraksi di 8 lokasi yang berbeda. Enam di antaranya berada di wilayah Kabupaten Bangli, dan sisanya di wilayah Klungkung dan Gianyar. Tersangka mengaku mendapatkan rata-rata Rp 6 juta dari satu TKP. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, hasil curiannya juga dipakai foya-foya di kafe.
Dari tangan Astawa, petugas mengamankan barang bukti (BB) seperti peralatan gergaji, obeng, cadar, sarung tangan dan uang tunai Rp 1.485.000 yang merupakan sisa hasil kejahatannya. Selain itu, petugas mengamankan sepeda motor yang biasa dipakai beraksi. “Saat ditangkap pelaku mau beraksi di Bangli lagi,” jelasnya. (128)