
Dauh Puri Kaja, DENPOST.id
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede mengatakan Bung Karno mengajarkan agar tidak ketergantungan dengan beras, tetapi mampu untuk mengolah dan memaksimalkan hasil dari potensi alam yang dimiliki.
‘’Dengan pertambahan penduduk yang sangat pesat, maka kita akan kekurangan bahan pokok makanan kalau masih ketergantungan dengan beras. Kita diharapkan mampu mengolah umbi-umbian, seperti ubi kayu, ketela pohon, singkong, jagung dan lainnya menjadi makanan bercita rasa tinggi,” ujar Ngurah Gede, saat membuka lomba kuliner pendamping beras, lomba barista kopi Bali dan lomba mixology arak Bali, serangkaian HUT ke-49 PDIP yang digelar DPC PDIP Denpasar, Sabtu (07/05/2022), di parkir utara Taman Kota Denpasar.
Turut hadir dalam acara itu, Sekretaris DPD PDIP Bali yang juga Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, dan Sekretaris DPC PDIP Denpasar yang juga Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa; Anggota DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Denpasar, Fraksi PDIP DPRD Kota Denpasar, serta jajaran pengurus partai.
Ngurah Gede mengatakan resep “Mustika Rasa” Bung Karno juga mengajarkan untuk tidak mengolah makanan hanya dengan cara menggoreng. Tetapi banyak cara pengolahan yang bisa dilakukan, seperti mengukus, merebus, memanggang, membakar dan lainnya, sehingga tidak akan terpengaruh oleh kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng pada saat ini.
Di samping pengolahan makanan, Bali juga terkenal dengan cara pengolahan kopi dan minuman tradisionalnya, yakni arak Bali. “Dengan tata cara dan tata kelola pengolahan yang baik dan benar, kopi dan arak Bali dapat bersaing dan menjadi potensi yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Ini mencerminkan bentuk keberpihakan PDI Perjuangan terhadap budaya dan perekonomian masyarakat lokal,” ujar Ngurah Gede, yang juga Ketua DPRD Denpasar itu.
Sementara Koordinator Umum HUT PDIP Denpasar, I Wayan Sutama mengatakan lomba ini digelar bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal lokal, serta memberikan motivasi kepada anak-anak muda yang bergelut di dunia kuliner, bartender dan barista. Selain itu, kegiatan ini juga untuk memotivasi dan menyemangati para UMKM akibat dampak pandemi Covid-19. ‘’Selain lomba juga dilaksanakan pasar rakyat dengan memberi ruang pada UMKM untuk berjualan. Di mana, 20 pedagang yang berjualan di pasar rakyat, disubsidi masing-masing Rp1 juta,’’ kata Sutama, yang diamini Koordinator Lomba Kuliner, Eko Supriadi.
Lebih lanjut Sutama mengatakan lomba kuliner pendamping beras diikuti 14 peserta, sementara lomba barista kopi Bali dan lomba mixology arak Bali masing-masing diikuti 12 perserta. Pemenang lomba selain mendapatkan sertifikat dan medali, juga hadiah uang tunai puluhan juta rupiah. (105)