
Semarapura, DENPOST.id
Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ribuan ternak di beberapa wilayah Indonesia, membuat sejumlah kepala daerah was-was. Tidak terkecuali Pemkab Klungkung.
Untuk memastikan kesehatan ternak yang dipelihara warga, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta bersama Kepala Dinas Pertanian, Ida Bagus Juanida, mengunjungi Kelompok Ternak Satwa Winangun, di Desa Tangkas, Rabu (18/5/2022).
Kebetulan Kelompok Ternak Satwa Winangun merupakan salah satu kelompok yang melakukan pembibitan sapi. Dengan beranggota 25 orang warga, kelompok ini memelihara sapi sebanyak 56 ekor. Bahkan untuk mengantispasi PMK, kelompok ini mulai rutin melakukan penyemprotan kandang dua hari sekali menggunakan cairan desinfektan.
“Biasanya kami rutin melakukan penyemprotan dua sampai tiga kali sebulan. Tapi sejak ada penyakit mulut dan kuku ini kami rutin melakukan pembersihan kendang dan penyemprotan dua hari sekali,” ungkap Ketua kelompok Ternak Satwa Winangun, Nengah Sudarma.
Menurut Sudarma, sejauh ini merebaknya informasi PMK tidak terlalu mempengaruhi penjualan sapi di kelompoknya. Malah penjualan anak sapi semakin lancar. Apalagi harga anak sapi masih tergolong tinggi, yakni Rp9,5 juta untuk anak sapi jantan dan Rp5 juta untuk anak sapi betina.
“Sebulan kami bisa menjual 2 sampai 5 ekor anak sapi. Tapi kadang juga tidak menentu,” katanya.
Sementara Wabup Kasta dalam kesempatan tersebut, berharap agar peternak tetap menjaga kebersihan kendang ternaknya. Diapun meminta agar peternak jangan dulu mendatangkan sapi dari luar Bali untuk mengantisipasi PMI.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Pertanian, IB Juanida. Menurut Juanida, PMK tidak menular ke manusia. Bahkan untuk mengantisipasi penyebaran PMK, pihaknya melalui petugas di lapangan telah melakukan pengecekan kesehatan hewan ke sejumlah kelompok ternak. (119)