Singaraja, DENPOST.id
Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) II Staf Ahli Kepala Daerah se-Bali Tahun 2022 di Kabupaten Buleleng, Jumat (20/5/2022) menghadirkan pemeran obat tradisional dari provinsi dan masing-masing kabupaten/kota se-Bali. Berbagai tanaman herbal diracik menjadi obat tradisional yang diyakini berkhasiat bagi tubuh.
Ditemui di stand pameran, salah satu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Tulus Bakti PKK Desa Panji, Liman Dewi, menyampaikan, dalam pameran kali ini, Panji Herbal yang dikelolanya memamerkan 3 produk olahan obat-obatan. Produk tersebut berbahan utama jahe merah, kunyit dan temulawak. Selain produk obat tradisional, jajanan Bali dari sorgum juga turut dipamerkan.
Dikatakan Liman, produk-produk yang dipamerkan memiliki manfaat yang berbeda. “Jahe merah dapat membantu melancarkan peredaran darah, menjaga kesehatan dan menghangatkan tubuh serta meningkatkan imun tubuh. Untuk kunyit temulawak dapat membantu menurunkan asam lambung. Jadi, menjaga kestabilan lambung kita. Produk keduanya berupa serbuk dan cairan yang sudah tinggal diminum,” paparnya.
Untuk mendapatkan minuman atau obat herbal berkhasiat ini, pengunjung tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Diungkapkan Liman, untuk jahe merah hanya seharga Rp 35 ribu per bungkus, kunyit temulawak Rp 30 ribu per bungkus. Sedangkan untuk minuman botolan dihargai Rp 7 ribu.
Tidak hanya di Kabupaten Buleleng, Panji Herbal juga dikatakan sudah berkali-kali mengikuti pameran di luar Kabupaten Buleleng, seperti di Kabupaten Jembrana dan Nusa Dua.
“Terima kasih kepada pemerintah yang telah mengadakan pameran obat tradisional serta memfasilitasi stand. Melalui pameran ini kami berharap dapat memperkenalkan produk-produk yang dimiliki, seperti olahan obat-obatan herbal dan tradisional,” pungkasnya. (118)
