
Gianyar, DENPOST.id
Seorang siswi SMK di Gianyar, ESP (16) asal Tegallalang, Gianyar, ditangkap polisi mencuri uang sesari di Pura Dalem Dalem Desa Adat Telepud, Banjar Pujung Kaja, Desa Sebatu, Tegallalang, Gianyar pada, Senin (20/6/2022). Kepada polisi, siswi kelas 11 itu mengaku mencuri untuk bayar SPP.
Adanya siswinya mencuri sesari, mendapat tanggapan dari pihak sekolah. Kedatangan DenPost diterima Wakasek Kesiswaan, Made Merta Wiguna dan seorang guru, Oka Suryawan. Dua guru ini mengaku terkejut begitu viral di medsos anak didiknya diduga mencuri uang sesari di Pura Dalem.
Untuk memastikan informasinya, dua orang guru ini mendatangi rumah ESP dan bertemu kepada bersangkutan (pelaku). Agar tidak syok, dua guru ini tidak berani mengintrogasi pelaku, namun lebih banyak memberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya dan agar kembali bersekolah seperti biasa.
Disinggung soal alasan mencuri uang untuk bayar SPP?. Dua guru ini menjalaskan bukan bayar SPP, tetapi sumbangan komite dulunya Rp85 ribu dan sejak Januari sumbangan komite dibayar Rp100 ribu/bulan. Sumbangan komite nantinya untuk dibayarkan ke pihak pengempon pura. Karena lahan sekolah tersebut merupakan laba pura. “Kita sejak awal diumumkan pembayaran sumbangan komite. Itupun siswa bayar langsung ke BPD terdekat. Boleh juga dititip di sekolah,” kata Oka Suryawan.
Disinggung apa benar ESP belum bayar sumbangan komite dan belum ambil rapot? Oka Suryawan belum tahu karena ada guru kelasnya. “Saya belum mengeceknya,” ujarnya.
Sementara Wakasek Kesiswaan, Made Merta Wiguna mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai usaha termasuk mendatangi rumah “dor to dor ” agar rapot dan ijazah siswa diambil. “Ada yang respon dan mengambilnya dan banyak juga mencapai ratusan belum mengambilnya,” katanya.
Guna mengembalikan kesucian pura, pascakasus pencurian uang sesari oleh ESP, pihak pengempon Pura Dalem Desa Adat Telepud, di Banjar Pujung Kaja, Desa Sebatu, Tegallalang, Gianyar, akan menggelar upakara pracista dan guru piduka di pura dalem setempat, Jumat (24/6/2022).
Hal itu, disampaikan Bendesa Adat Telepud, I Nyoman Suyasa.
Digelar upacara pracista dan guru piduka pascakasus pencurian uang sesari dan pelaku sudah ditangani polisi berdasarkan hasil rembug dan kesepakatan para prajuru pura. Hal ini dilakukan guna mengembalikan kesucian pura pascapura kemasukan maling, pelaku tidak berpakaian adat dan melakukan pengerusakan. (116)