
Mangupura, DENPOST.id
Upacara besar mengangkat panglingsir puri melalui karya abhiseka ratu di Puri Ngurah Sibangkaja selama 30 tahun tak digelar. Namun, atas petunjuk panglingsir dan sejumlah tokoh puri, tahun ini tepatnya Sabtu (10/9/2022) upacara abhiseka ratu kembali dilaksanakan. Puncak upacara yang bertepatan dengan Purnama Katiga ini menetapkan Gusti Agung Ngurah Watusila bersama sang istri Anak Agung Mas Alit dan Jro Nyoman Pang Kaja sebagai abhiseka ratu di Puri Ngurah Sibangkaja. Upacara ini dirangkaikan dengan pengukuhan panglingsir Puri Lanang Sibangkaja yakni I Gusti Agung Gde Oka bersama sang istri Anak Agung Ayu Rukmasari.
Upacara Abhiseka Ratu dan Ngadegang panglingsir ini diawali dengan penjemputan Raja Klungkung, Ida Dalem Semarapura dengan tradisi mapeed dari Puri Lanang menuju Puri Ngurah Sibangkaja.
Ditemui di sela upacara, Prawartaka Karya Ida Bagus Suwana, mengatakan, upacara Abhiseka Ratu di Puri Ngurah Sibangkaja merupakan tradisi turun-temurun. “I Gusti Agung Ngurah Watusila merupakan raja ke-12 yang diabiseka ratu. Rangkaian persiapan dari kegiatan ini telah dilaksanakan sejak 4 bulan. Ini dilaksanakan untuk mengikuti jejak para panglingsir puri, para leluhur yang telah mendahului,” katanya.
Kegiatan ini juga disaksikan oleh seluruh panglingsir puri se-Bali serta Gubernur, bupati, Walikota se-Bali. Turut hadir seluruh perangkat Desa Sibangkaja serta kerabat Puri Ngurah Sibangkaja, Abiansemal, Badung. “Kegiatan ini juga dihadiri wargi puri di seluruh Bali, baik yang berada di Singaraja, Karangasem, Negara bahkan di Lombok mendukung penuh acara Abhiseka Ratu I Gusti Agung Ngurah Watusila ini,” katanya. (115)