Ubung, DenPost.id
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan selamat HUT ke-60 kepada SMK Negeri 1 Denpasar dan terus mendorong sekolah ini agar bergerak maju menghasilkan karya–karya kreatif dan inovatif yang bermanfaat bagi Bali dan menginspirasi pembangunan nasional. Gubernur Koster mengungkapkan hal itu pada Sabtu (24/9/2022) saat menghadiri Expo dan HUT ke-60 SMK Negeri 1 Denpasar. Dia didampingi Kepala Dinas Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali KN Boy Jayawibawa.
Gubernur Koster memberikan apresiasi ke para siswa dalam melaksanakan kegiatan Expo dan HUT yang melestarikan kebudayaan Bali dengan menggunakan busana adat Bali. “Busana adat Bali adalah identitas budaya kearifan lokal Bali, sehingga kita wajib menjaga dan melestarikannya sesuai prinsip Trisakti Bung Karno yaitu Berdaulat secara Politik,
Berdikari secara Ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan sesuai dengan visi pembangunan daerah Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” jelasnya.
Mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang tercatat terus memperjuangkan kesejahteraan guru ini, lebih lanjut minta kepada guru SMK Negeri 1 Denpasar agar senantiasa membangun sistem pendidikan kompetensi
serta keahlian secara spesifik untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul, profesional, berintegritas, bermoral, berdaya saing tinggi, serta memiliki tatanan nilai-nilai kehidupan berdasarkan kearifan lokal Sad Kerthi.
Untuk membantu mewujudkan produk dalam negeri dan menekan produk impor, Gubernur Bali tamatan ITB ini kemudian berpesan kepada para guru dan siswa SMK agar membuat hasil karya berupa konversi sepeda motor dari berbahan BBM ke motor listrik berbasis baterai. “Agar tidak impor, saya minta juga ciptakan rice cooker dan kompor listrik, hingga teknologi tepat guna dalam rangka mendukung hilirisasi pertanian hingga kelautan di Bali. Saya yakin adik-adik siswa SMK jago–jago,” tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, yang disambut tepuk tangan para siswa dan guru.
Gubernur Koster pun memberi semangat kepada para
siswa agar menjadi unggul dan berdaya saing, serta tetap berdoa,
seperti apa yang pernah dilakoninya sejak kecil sampai menjadi Gubernur Bali. “Sejak SD, saya hidup di desa terpencil yakni di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng, dengan kondisi keluarga yang tidak saja miskin, tapi berada di garis kemiskinan dengan memiliki rumah bedek. Sehari–hari makan keladi, sele bun (ketela rambat), sele kayu (ketela pohon), bungkil kedebong (bonggol pohon pisang), namun tetap semangat maburuh ngangkut pasir dari Tejakula menuju Sembiran, mencangkul, hingga berjualan daun pisang untuk digunakan sebagai jajan sumping. Saat itu saya berdoa memohon pertolongan agar dibantu. Astungkara ada saja yang menolong saya berpendidikan dari SD sampai ke Institut Teknologi Bandung (ITB), lalu jadi dosen, masuk partai politik dan jalan hiduplah yang mengantarkan saya dilantik menjadi anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDI Perjuangan. Pada periode ketiga, saya ditugaskan menjadi Gubernur Bali,” jelas Koster, menginspirasi ratusan siswa SMKN 1 Denpasar.
Dia juga sempat memberikan kuis matematika kepada para siswa yang langsung disambut antusias. Dari 11 siswa yang maju ke depan, hanya dua siswa yang mampu menjawab pertanyaan matematika dari mantan dosen kalkulus, statistik, serta metode research ini. Gubernur Koster kemudian memberikan hadiah masing–masing Rp 1 juta kepada Made Esta Depa (siswa kelas XI) dan Ni Nyoman Ira Wahyuntrini (siswa kelas XII).
Kepala SMK Negeri 1 Denpasar I Ketut Suparsa menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Koster yang hadir dalam acara Expo dan HUT ke-60 SMK Negeri 1 Denpasar ini. “Kehadiran
Bapak Gubernur Bali semoga memacu sekolah untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki sikap nasionalisme dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi yang dibarengi solidaritas yang tinggi,” tandasnya, sambil mendoakan Gubernur Koster agar selalu diberikan kesehatan. (dwa)
