Tanah Masih Labil, Evakuasi Tiga Kendaraan Terperosok Ditunda

picsart 22 10 09 16 27 08 591
GARIS POLISI - Akses jalan putus dipasangi garis polisi dari kedua arah (barat - timur) di Jalan Erlangga, Cempaga, barat SBPU Sidembunut.

Bangli, DENPOST.id

Intensitas hujan tinggi masih melanda Bali. Khusus di Bangli, dampak cuaca ekstrim itu telah menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bangli porak-poranda diterjang bencana alam.

BPBD Kabupaten Bangli, melansir setidaknya kejadian bencana ada di 15 titik yang dominan merusak infrastruktur, termasuk pula menelan korban jiwa dan luka. Dominan berada di wilayah Tembuku, jalur Bangli – Karangasem. Sementara itu, evakuasi tiga kendaraan milik para korban, baik yang selamat maupun yang meninggal hingga Minggu (9/10/2022), belum bisa dilakukan.

Pemerintah beralasan kondisi medan atau tanah dan aspal di sekitaran TKP masih labil dan riskan terjadi longsor susulan.

“Evakuasi masih belum. Kami masih menunggu hasil kajian lapangan teman-teman dari PU Provinsi Bali untuk kondisi jalannya. Karena aspal sangat labil, rentan longsor susulan, terlebih hujan masih terus turun,” kata Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Kabupaten Bangli, I Wayan Wardana, didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa.

Tiga kendaraan masih berada di bawah jalan terputus dengan perkiraan ketinggiaan 10 sampai 15 meter, yakni mobil pikap warna putih dengan nomor polisi DK 8602 PW (korban selamat), Daihatsu Terios warna Hitam DK 1929 AAT (korban meninggal), serta satu unit sepeda motor Honda Vario Techo warna hitam (korban meninggal). Pengendara Vario I Putu Rian Sasmara, 25 tahun, warga Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli. Pengemudi Terios Hasdianto Gunawan (38), alamat Desa Tunjuk, Kab. Tabanan, dan penumpang Gita Savitri, (35), alamat Jln. Sentanu, Br. Benbiu Denpasar.

Baca juga :  Tata Kawasan Kintamani, RDTR Disusun Pusat

Sedangkan korban selamat merupakan satu keluarga. Sopir Ketut Pageh (34) alami cedera leher dan luka di dada. Istri, Nyoman Lestari (26) patah dan anaknya Kadek Wahyu Putra (5) hanya luka lecet pada kaki. Untuk para korban yang selamat, saat ini masih menjalani perawatan medis di RSUD Bangli. Sedangkan para korban yang meninggal sudah diambil pihak keluarga masing-masing, tanpa dikenakan biaya dari pihak rumah sakit.

Sementara kejadian lainnya kata Wardana ada di 15 titik, yang mayoritas berada di ruas jalan. Seperti amblas, jalan putus dan longsor. Dimulai pada, Kamis (6/10/2022), tanah longsor di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, menyebabkan penyengker rumah dan dapur, serta bangunan rumah tinggal milik 3 KK (I Putu Artawan, I Gede Arnawa, Resa Cahya Anggara) mengalami kemiringan. Nihil korban, namun estimasi kerugian material Rp182 juta. Hari yang sama, jalan kabupaten jebol di Banjar Bunut Madya, Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani. “Setelah itu, bencana akibat dampak cuaca ekstrim berlanjut pada Sabtu, 8 Oktober 2022, tercatat ada 13 laporan titik bencana,” sebutnya.

Baca juga :  Serumpun Bambu Tumbang Tutupi Akses Jalan di Tiga

Paling parah jalan putus total di ruas jalan provinsi jalur Bangli menuju Karangasem, tepatnya di sebelah barat SPBU Cempaga, Sidembunut, yang menyebabkan 3 unit kendaraan ikut terperosok di kedalaman 10 sampai 15 meter, dengan jenis 2 unit roda empat dan 1 unit roda dua (tiga
korban jiwa, tiga orang selamat).

Selanjutnya tanah longsor terjadi di ruas jalan provinsi dari Bangli menuju Karangasem, tepatnya di perbatasan Sidembunut dengan Desa Jehem, nihil korban jiwa, nihil kerugian. Jalan jebol di ruas jalan kabupaten tepatnya di Dusun Sama Griya, Desa Jehem. Tembok penyengker dan bale gong Pura Tamansari dan Pura Pesucian di Banjar Adat Sama Grya, Desa Jehem, rusak karena diterjang longsoran. Tanah longsor di ruas jalan provinsi tepatnya di sebelah selatan Puskemas I Tembuku, menyebakan arus lalin terganggu.

Jalan jebol di ruas jalan provinsi menghubungkan Bangli menuju Karangasem tepatnya di bawah Pasar Yang Api, Desa Yang Api, Tembuku, menyebabkan 1 unit kendaraan roda empat nyaris terperosok. “Kendaraan yang terperosok itu, sudah berhasil dievakuasi. Sedangkan kondisi jalannya saat ini, juga terputus total, sehingga dilakukan pengalihan arus. Penumpang di dalamnya juga selamat tak ada luka,” imbuhnya.

Titik bencana selanjutnya, tanah longsor terjadi di ruas jalan Kabupaten Banjar Kedui, Desa Tembuku menuju Kintamani, nihil kerugian. Tanah longsor juga menerjang ruas jalan provinsi tepatnya di sebelah timur Desa Undisan menuju Bangbang, pohon tumbang di ruas jalan provinsi tepatnya di Desa Bangbang menuju Rendang. Jalan rusak parah akibat tergerus air di ruas jalan kabupaten tepatnya di Jalan Bangbang menuju Cepunggung.

Baca juga :  Suka Duka Petugas BPBD Bangli, Diumpat Warga Hingga Kuburkan Jenazah Didampingi "Kera Jadi-jadian"

Jalan putus akibat tergerus air di ruas jalan Kabupaten tepatnya di Jalan Bengang menuju Payuk. Tanah Longsor di ruas jalan kabupaten tepatnya di Jalan Peninjoan menuju Kebon dan jalan jebol akibat tergerus air di ruas jalan kabupaten tepatnya di Jalan Bangkiangsidem menuju Pulasari. “Untuk estimasi kerugian masih dilakukan pendataan dari PU,”ucapnya.

Sebelumnya, Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta saat memantau langsung jalannya proses evakuasi dan penanganan korban yang terjatuh ke bawah jalan putus di Jalan Erlangga, Gunaksa, Cempaga, Bangli, barat SPBU Sidembunut, juga telah membuka sejumlah akses jalan alternatif yang bisa digunakan sementara warga (pengendara). Pertama jalan jalur Sidembunut Kaja menuju Pura Kehen, dekat Gedung Sasana Budaya (barat TKP jalan putus). Kemudian jalur Taman Sari tembus di Kubu, Bangli. Satu lagi jembatan jalur Tegalalang menuju Tambahan. “Jembatannya sudah ready (rampung diperbaiki). Jadi, sudah bisa dilalui. Segera akan kita resmikan,” ujar Sedana Arta.
(128)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini