Antisipasi Darurat Bencana, Pemkab Buleleng dan BWS Susun RTD Bendungan Tamblang

picsart 22 10 14 19 25 45 680
KONSULTASI - Konsultasi Ditjen SDA Kementerian PUTR melalui Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali - Penida, di ruang rapat Loby Kantor Bupati Buleleng, Jumat (14/10/2022).

Singaraja, DENPOST.id

Upaya antisipasi dari kemungkinan terjadinya bencana di Bendungan Tamblang, Ditjen SDA Kementerian PUTR melalui Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali – Penida, melakukan konsultasi terkait rencana tindak darurat (RTD) Bendungan Tamblang, dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Kegiatan konsultasi ini, disambut baik Penjabat (Pj) Bupati Buleleng yang pada kesempatan ini diwakilkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng, Made Rousmini, di ruang rapat Loby Kantor Bupati Buleleng, Jumat (14/10/2022).

Made Rousmini mengatakan pertemuan ini sebagai upaya dalam mempersiapkan kesiapsiagaan tanggap darurat pengelola bendungan agar bersiap menghadapi kejadian terburuk dari bendungan yang dikelolanya berdasarkan Undang-undang pembangunan bendungan. Di mana, hari ini diwujudkan melalui konsultasi RTD dengan BWS Bali-Penida.

“BWS Bali-Penida telah menyusun dokumen RTD Bendungan Tamblang untuk kita konsultasikan bersama. Ini penting dilakukan karena menyangkut keselamatan warga di sekitar bendungan,” tegasnya.

Baca juga :  ODP di Buleleng Tembus 60, 18 Dipindahkan ke RSP Giri Emas

Melalui komitmennya itu, Pemkab Buleleng memberikan apresiasi kepada BWS atas komitmennya dalam memberikan pelayanan dalam pengelolaan sumber daya air, khususnya di Kabupaten Buleleng.

Rousmini meminta kepada BWS untuk membuat dokumen serupa pada bendungan lainnya yang ada di Buleleng, seperti Bendungan Gerokgak, dan Titab di Busungbiu.

Sementara Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Bendungan BWS Bali-Penida, I Komang Gede Putera Antara menjelaskan penyusunan dokumen RTD ini adalah salah satu kewajiban dalam memenuhi Peraturan Menteri PUTR Nomor 27, apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bisa disiapkan langkah penanganannya sesuai SOP yang sudah ditentukan.

Baca juga :  Vaksin Anak, Kodam IX/Udayana Sasar Ratusan Siswa SMK PGRI 3 Denpasar

Pihaknya menegaskan, pada intinya dari bendungan itu sendiri, baik dari segi desain dan pelaksanaannya sudah melalui prosedur yang sudah ditetapkan. Pada intinya kalaupun terjadi hal darurat semacam keruntuhan dan sebagaimanya, tidak serta merta langsung runtuh.

“Intinya masyarakat siap jika terjadi hal-hal seperti itu nantinya,” ujarnya.

Putera Antara menambahkan, terkait jalur evaluasi dan rambu-rambu jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan sudah ditetapkan dalam dokumen RTD-nya. Bagaimana nantinya diarahkan jika terjadi sesuatu termasuk penangannya itu sendiri.

Baca juga :  Buleleng Catat 9 Kasus Baru, 3 Orang Sembuh

Kedepannya BWS akan melakukan sosialisasi secara bertahap kepada masyarakat di area Bendungan Tamblang. Hal itu, dimaksudkan sebagai informasi awal bagaimana nantinya mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. (118)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini