Korban Banjir Bandang Biluk Poh Kangin, Tiga Kali Rumah Hancur

picsart 22 10 17 19 33 29 416
MENGUNGSI - Korban banjir bandang, saat mengungsi di Balai Tempek V Lingkungan Bilok Poh Kangin, Tegalcangkring, Mendoyo.

Negara, DENPOST.id

Banjir bandang seolah menjadi langganan warga Lingkungan Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegacangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
Sudah tiga kali mereka diterjang banjir bandang.

Pertama tahun 2008, 2018, dan kini 17 Oktober 2022. Warga yang berada di pinggir sungai Biluk Poh ini baru saja bangkit dan menata hidup mereka, dengan membangun kembali rumah dan merajan yang porak poranda. Namun, kini kembali hancur dihantam air penuh lumpur dan kayu-kayu hutan yang sangat besar-besar.

“Kami tidak punya rumah lagi. Tinggal kloset yang masih utuh. Banjir bandang sebelumnya rumah saya juga tenggelam dalam lumpur dan terbawa air bah,” kata Wayan Minta, seorang warga yang menjadi korban.

Kini Wayan Minta sekeluarga mengungsi ke rumah kerabatnya yang jauh dari sungai dan aman. Istrinya yang lumpuh juga baik-baik saja dan dievakuasi sebelum air besar menghantam rumahnya.

Baca juga :  29 Warga Binaan Rutan Gianyar Tak Bisa Divaksin

Sejumlah warga mengatakan karena sudah pengalaman, para warga sudah mulai mengungsi begitu air sungai mulai naik. Warga sudah curiga akan adanya banjir bandang lagi.
Sementara kini puluhan keluarga korban banjir mengungsi di posko yang didirikan di Balai Banjar Tempek V, Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring.

Puluhan rumah di sekitar jembatan Biluk Poh hancur akibat banjir bandang yang melumpuhkan jalur Denpasar-Gilimanuk. Selain rumah Wayan Minta yang sudah hilang tanpa bekas, ada beberapa rumah yang mengalami kerusakan parah tak dapat ditempati lagi dan tertindih pohon-pohon besar.
Warga yang sebagian besar ibu rumah tangga, anak, lansia juga bayi menempati balai tempek.

Baca juga :  Jajanan Mencurigakan di Senggol Amlapura Dicek

Tim juga menyediakan tenda untuk pengungsi dan dibuat dapur umum. Selain itu juga disiagakan tim kesehatan yang memantau kondisi warga.

Dari informasi, ada sekitar 84 keluarga yang terdampak di wilayah Biluk Poh Kangin. Namun, yang parah 57 KK.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba yang turun ke lokasi banjir bandang Senin pagi mengatakan secara keseluruhan ada beberapa titik yang terdampak banjir bandang, baik itu di Kecamatan Mendoyo, Kecamatan Melaya, dan Jembrana. Namun menurut dia, yang terparah di Biluk Poh, Tegalcangkring dengan korban terdampak 84 KK.

Baca juga :  Pencarian Sadra yang Terseret Ombak Dihentikan

Mereka kini telah diungsikan di posko penanganan dan bantuan bencana di dekat lokasi. “Yang di sini (Biluk Poh) ada 84 KK, di seberang 34 KK dan beberapa di Melaya. Selain itu ada 4 jembatan butuh penanganan serius ke depan. Tiga titik yang parah, paling banyak di Biluk Poh,” kata Tamba.

Sementara itu, proses pembersihan jembatan masih dilakukan petugas gabungan, serta pencarian korban yang dilaporkan tenggelam, yakni seorang siswi SMA masih dilakukan di Biluk Poh.

Di sisi lain antrian kendaraan, baik truk, pikap dan tronton masih antri sepanjang jalan dari Dangintukadaya hingga Tegalcangkring, karena jalan ditutup karena kondisi jembatan Biluk Poh. (120)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini