
Peguyangan, DENPOST.id
Lumpur pekat yang mengalir ke air baku IPA Belusung Sungai Ayung, sempat membuat Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar menyetop produksi air bersih ke pelanggan pada Senin (17/10/2022). Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, IB Arsana, didampingi Direktur Teknik Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Putu Yasa, Selasa (18/10/2022) mengungkapkan, stop produksi itu lantaran tingkat kekeruhan air baku mencapai 16.900 Nephelometric Turbidity Unit (NTU), sehingga air tidak dapat diolah.
Lebih lanjut dikatakan, pengecekan tersebut dilakukan dengan menggunakan alat khusus.
Menurut Arsana, normalnya air baku yang dapat diolah adalah 2.500 NTU hingga maksimal 5.000 NTU. “Di atas 5.000 NTU air tidak dapat diolah dan stop produksi. Karena kondisi air Sungai Ayung bercampur lumpur tidak terlepas dari situasi di hulu, yaitu beberapa daerah di Bali mengalami curah hujan tinggi dan juga terjadi longsor, sehingga cuaca ekstrem yang dialami saat ini sangat menggangu produksi air bersih PDAM Denpasar kepada masyarakat,” paparnya.
Dengan kondisi tersebut, Arsana meminta masyarakat bersabar dan memaklumi. “Kami akan terus upayakan agar warga kembali dapat menikmati air bersih,” katanya.
Setelah ditangani, lanjut Arsana, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar per Selasa siang sudah kembali mengalirkan produksi air bersih kepada pelanggan.
Meski produksi air bersih telah dialirkan, pihaknya menyatakan tetap akan melakukan pemantauan jika ada gangguan lagi pada sore hari. “Kami juga telah menyiapkan truk tanki air bersih untuk masyarakat di Kota Denpasar, jika ada masyarakat yang membutuhkan air bersih,” tandasnya. (112)