Semarapura, DENPOST.id
SD Negeri 1 Semarapura Tengah tahun ini merayakan HUT ke-110 pada tanggal 28 Oktober 2022 mendatang. Untuk menyambut hari jadinya, SD tertua di Kabupaten Klungkung ini menggelar berbagai perlombaan. Kegiatan HUT ini tidak hanya diikuti siswa setempat, tetapi juga melibatkan anak-anak TK.
Seperti terlihat Senin (24/10/2022). Sebanyak 88 anak TK mengikuti lomba mewarnai di SDN 1 Semarapura Tengah. Puluhan anak yang didampingi guru dan orang tuanya tersebut nampak antusias bisa mengikuti perlombaan. Apalagi selama pandemi Covid-19, kegiatan serupa yang melibatkan banyak peserta nyaris tak pernah digelar.
“Jumlah pesertanya cukup banyak, ada 93 anak yang mendaftar secara online, tapi yang hadir tadi sebanyak 88 anak,” ungkap Kepala SDN 1 Semarapura Tengah, Wayan Sudiana Urip, saat memantau pelaksanaan lomba mewarnai yang dilangsungkan di lima ruang kelas tersebut.
Menurut Wayan Urip, peringatan HUT sekolah yang berdiri sejak tahun 1912 tersebut biasanya dirayakan secara rutin tiap tahunnya. Hanya saja karena pandemi Covid-19, selama dua tahun perayaan HUT sempat ditiadakan. Kini, seiring pandemi yang mulai mereda, pihak sekolah memutuskan untuk kembali menggelar kegiatan yang melibatkan banyak peserta.
“Selain lomba mewarnai, kami juga menggelar lomba menyanyi untuk anak-anak TK se-Kabupaten Klungkung,” katanya.
Selain itu, rangkaian kegiatan HUT juga akan dimeriahkan dengan lomba cipta karya cerpen dan puisi. Kemudian dilangsungkan juga pentas seni, fashion show. Bahkan, menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, pihak sekolah juga menggelar lomba e-sport. Yakni game mobile legend dan strumble guys.
“Tadi pagi sudah kami isi dengan kegiatan jalan santai, mewarnai, dan menyanyi. Kami memang melibatkan anak-anak TK, karena mereka juga akan naik kelas ke jenjang SD,” imbuhnya.
Sementara itu, menapak ke usia 110 tahun, Sudiana Urip berharap SDN 1 Semarapura Tengah tetap hadir di tengah masyarakat dan melahirkan generasi emas. Saat ini, salah satu SD favorit di Kabupaten Klungkung tersebut memiliki 636 siswa. Jumlah yang cukup “gemuk” dengan setiap kelas yang rata-rata terisi 35 sampai 40 orang siswa. Sedangkan jumlah gurunya sebanyak 32 orang. Meski demikian, kegiatan belajar mengajar dipastikan tetap berjalan dengan optimal. (119)
