Tujuh Hari Tak Ditemukan, Pencarian Kakek Satra Dihentikan

picsart 22 10 24 21 13 16 246
PENCARIAN - Tim SAR gabungan, saat pencarian Ketut Satra, di hutan lindung.

Tabanan, DENPOST.id

Setelah tujuh hari pencarian warga yang hilang di Dusun Andong Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan, belum ditemukan. Pada, Senin (24/10/2022), tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian ke arah barat daya dari Pura Puseh.

Penyisiran memasuki hutan lindung hingga ketinggian 1.100 Mdpl. “Ketika pencarian tadi hujan deras, sekitar pukul 12.00 Wita tim kembali turun menuju posko dengan hasil nihil,” terang Komang Sudiarsa, selaku koordinator lapangan.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Dusun Andong Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan, belum kembali dari mencari rumput untuk pakan ternak di hutan lindung Munduk Andong, Selasa (18/10/2022).

Laporan yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menyebutkan Ketut Satra (63) sudah meninggalkan rumah sejak, Senin (17/10/2022) sore. Sebelum kejadian korban sempat tertangkap kamera CCTV yang ada di sebuah tempat makan.

Baca juga :  “Video Conference” dengan Mendagri, Ini yang Dibahas

Pada pencarian hari ke-3, sempat ditemukan segenggam rumput dan daun pakis yang oleh rekan korban diduga adalah milik Ketut Satra. Dari hasil evaluasi, serta koordinasi dengan unsur SAR terkait, pihak keluarga, perangkat desa dan masyarakat maka diambil keputusan bahwa pencarian dihentikan.

Sesuai Undang-Undang Nomor 29 tahun 2014 mencantumkan bahwa setelah 7 hari pencarian operasi SAR dihentikan, namun tidak menutup kemungkinan dapat kembali menurunkan personel apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Baca juga :  Empat Pria Diringkus Polisi Setelah Lakukan Ini

Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada menutup langsung dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di Munduk Luwih. Turut hadir Kapolsek Baturiti, Camat Baturiti, Perbekel Desa Bangli, Kalak BPBD Tabanan, Bendesa Adat Munduk Andong Bangli, keluarga korban dan unsur SAR lainnya.

Perangkat desa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang terlibat operasi SAR, dan mengharapkan koordinasi tetap dilakukan apabila sewaktu-waktu ditemukan keberadaan korban.

Baca juga :  Bali Masuk Daerah Potensi Bencana "Hidrometeorologi"

Beberapa kendala yang dihadapi tim SAR gabungan, di antaranya Basarnas Bali baru menerima pelaporan 1 hari setelah kejadian. Ketika pencarian sering dihadapkan cuaca hujan deras, sehingga jarak pandang terbatas dan area pencarian luas karena tidak ada saksi mata saat-saat terakhir korban berada. (113)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini