
Dauh Puri Kaja, DENPOST.id
Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, telah membangun kanal penampungan air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Belusung, Peguyangan Kaja, Denpasar Utara. Efektivitas adanya kanal ini, sangat dirasakan perumda ini untuk pengolahan air bersih ke pelanggan jika sewaktu-waktu aliran air di Tukad Ayung di Belusung, meluap karena curah hujan tinggi yang serta merta membawa lumpur, pasir dan kayu.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, IB Gede Arsana, belum lama ini mengatakan adanya kanal yang dibangun di IPA Belusung pada Juni tahun 2022, efektivitasnya sangat membantu dalam pengolahan air bersih bagi masyarakat. “Dari segi efektifnya kanal ini sangat membantu dan dari sisi pemakaian bahan kimia diturunkan efisiensinya kurang lebih 20 persen dari sebelum kanal dibangun,” kata Arsana.
Ditambahkan Arsana, dengan adanya kanal ini juga membuat pompa-pompa milik perumda yang ada di intake tidak cepat rusak. Lain halnya sebelum dibangun kanal, pompa-pompa di intake yang kemasukan pasir dan ranting pohon menjadi cepat rusak dan untuk perbaikan membutuhkan biaya tinggi. Di mana, satu pompa harganya Rp800 juta dan itupun perbaikan memerlukan waktu lama untuk pemasangan pompa. Untuk pompa itu sendiri, tidak diproduksi di dalam negeri dan harus inden 4 sampai 5 bulan.
“Jika ada kerusakan di infaellernya akibat kemasukan pasir dan ranting-ranting pohon, hal ini memerlukan waktu untuk penanganan kurang lebih 3 sampai 4 hari. Dan biaya untuk perbaikan infailler pompa itu juga tinggi sebesar Rp200 juta per satu infailler. Untuk jumlah pompa yang ada di intake, yaitu di intake cadangan sebanyak dua pompa dan intake induk sebanyak enam pompa. Jadi, keseluruhan pompa yang ada di intake sebanyak delapan unit,” jelasnya.
Karena dengan adanya pembangunan kanal ini, lanjut dia, untuk keamanan pompa menjadi terjamin. Sedangkan untuk produksi air bersih di IPA Belusung tetal berjalan normal, dengan bukti lima pompa beroperasional meski adanya luapan air di Sungai Ayung. “Untuk stop produksi yang terjadi pada saat luapan Sungai Ayung pada, 17 Oktober 2022 itu dikarenakan kekeruhan air baku mencapai 26 ribu NTu. Setelah masuk kanal dan diendapkan kekeruhannya mencapai 16.900 NTu. Jadi, tingkat kekeruhan berkurang mencapai 10 ribu NTu,” ucapnya.
Sementara untuk gangguan pengaliran air bersih di Denpasar Barat, khususnya di Kelurahan Padangsambian, Desa Padangsambian Klod, Desa Tegal Harum dan Desa Tegal Kerta yang masih terjadi saat ini, Dirtek Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Putu Yasa menyatakan gangguan pengaliran air bersih murni akibat belum beroperasinya SPAM Penet yang dikelola oleh UPT PAM Provinsi Bali, karena bendungan karet di SPAM Penet mengalami kebocoran. “Kami berupaya membantu dengan pengaliran air bersih dari IPA Belusung dan IPA Waribang, namun tidak bisa maksimal. Karena itu, kami juga mengerahkan lima unit mobil tangki air bersih dengan kapasitas 4.000 liter sampai 5.000 liter ke wilayah Denpasar Barat untuk masyarakat agar mendapatkan air bersih sebelum SPAM Penet bisa beroperasi lagi,” tandasnya. (112)