Pecatu, DENPOST.id
Sesuai yang direncanakan, Sabtu (12/11/2022), Pengempon dan Pengemong Pura Luhur Uluwatu menggelar upacara pecaruan dan guru piduka pascaterbakarnya palinggih utama Meru Tumpang Tiga Selasa (8/11/2022). Selain pengempon dan pengemong, prosesi upacara ini juga dihadiri Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), Dinas Kebudayaan, Pengelingsir Puri Jro Kuta, Prajuru Desa Pecatu, serta Camat Kuta Selatan dan tokoh setempat, serta undangan lainnya.
Wagub Cok Ace seusai prosesi upacara mengatakan pecaruan dan guru piduka dilaksanakaan dikarenakan sebelumnya terjadi musibah palinggih utama Meru Tumpang Tiga Pura Uluwatu tersambar petir dan terbakar.
Lebih lanjut dipaparkan Wabup Cok Ace, upacara guru piduka tersebut digelar sebelum dimulainya proses renovasi atau rehab bangunan dilakukan. Sebab, dalam waktu dekat akan digelar pujawali di Pura Luhur Uluwatu yang jatuh pada, 24 Januari 2023.
Sementara Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta memaparkan kalau prosesi guru piduka dan pecaruan dipuput Ida Pedanda dari Griya Sari Tegal. Adapun sarana banten yang dihaturkan dalam pecaruan tersebut, yakni caru eka sata dengan sarana berupa ayam.
Selanjutnya, lanjut Sumerta, setelah prosesi upacara selesai digelar akan dilakukan rapat. Di mana, dalam rapat tersebut akan membahas rangkaian selanjutnya pascabencana alam palinggih Meru yang tersambar petir. “Kami berharap renovasi atau perbaikan bangunan bisa rampung sebelum dilaksanakan pujawali, sehingga sekaligus diupacarai pada saat pujawali,” harapnya.
Pengempon Pura Luhur Uluwatu, yang juga Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, IGN Jaka Pratidnya mengungkapkan kalau terkait rehab bangunan palinggih Meru Tumpang Tiga yang terbakar memang direncanakan akan dilakukan, setelah upacara guru piduka. Karenanya seusai upacara atau di hari yang sama akan dirangkai langsung dengan rapat bersama. Rapat ini akan menghadirkan bagawanta puri, Prajuru Desa Adat Pecatu, serta dinas terkait. (113)