Busana Adat Bali Jadi Media Promosi Pariwisata di Pemimpin G20

kowi
BUSANA BALI - Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang mengenakan busada adat Bali, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping beserta Ibu Negara juga mengenakan kain tenun endek Bali saat Welcoming Dinner G20 di GWK. (DenPost.id/ist)

PENGGUNAAN busana Adat Bali di Presidensi G20 yang ditampilkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, dan Gubernur Bali Wayan Koster, saat acara Welcoming Dinner G20, Selasa (15/11/2022) malam di GWK memberi rasa bangga ke masyarakat Bali. Hal itu dinilai sebagai upaya diplomasi untuk memperkenalkan identitas budaya Bali di hadapan pemimpin negara–negara yang tergabung dalam G20.

Tidak hanya busana adat Bali, tapi busana berbahan kain tenun endek Bali yang digunakan oleh pemimpin negara–negara G20 seperti Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, sampai Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, menjadi perhatian dunia, karena tampilan mereka yang estetik dan unik.

Perajin kain tenun tradisional lokal Bali asal Klungkung, Putu Agus Aksara Diantika, adalah salah satu pengusaha yang tidak menyangka jika hasil kerajinan tenunnya menjadi kepercayaan negara untuk ditampilkan dalam Presidensi G20. Atas hal itu, Putu Aksara menyatakan sangat bangga karena kain tenun endek Bali ternyata digunakan oleh para pemimpin dunia G20. ‘’Saya yakin ini hasil kerja keras Bapak Gubernur Bali Wayan Koster yang memiliki keahlian dalam berdiplomasi di hadapan pemerintah pusat untuk meyakinkan bahwa produk lokal Bali, khususnya kain tenun endek Bali, agar dimanfaatkan dalam KTT G20. Tujuannya, pasti Bapak Gubernur ingin masyarakat Bali mendapat manfaat ekonomi dari Presidensi G20, dan sekarang sangat nyata dampaknya yang kami rasakan,’’ tegasnya, Rabu (16/11/2022).

Baca juga :  Kelian Adat dan Bendahara Desa Adat Julah Dimintai Keterangan

Putu Agus Aksara Diantika menambahkan bahwa Gubernur Koster mulai menggalakkan pengunaan kain tenun endek Bali sejak Bali dilanda pandemi covid-19. ‘’Saat itu Gubernur Koster membuat kebijakan dengan dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Gubernur Bali No.04 Tahun 2021 tentang penggunaan kain tenun endek Bali/kain tenun tradisional Bali yang selaras dengan Peraturan Gubernur Bali No.99 Tahun 2018 tentang pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali,” ungkap perajin kain tenun tradisional Bali asal Desa Adat Gelgel, Klungkug ini.

Ekonomi Bali, menurut Putu Aksara Diantika, saat pandemi sangat terpuruk, bahkan perajin tenun ikut terdampak. Namun pascakeluarnya kebijakan Gubernur Koster, membuat penggunaan kain tenun endek Bali sangat mengeliat. “Jadi sangat bagus peran Gubernur Bali kita yang memberdayakan UMKM, sehingga kami sebagai perajin sangat merasakan dampaknya. Sejak kebijakan tersebut, di masa pandemi, kami mendapat pendapatan ekonomi. Sekarang apalagi di KTT G20, kami kecipratan ekonomi, bukan sedikit kecipratannya, tapi malah mendapat berkah untuk menyiapkan seragam kepala negara G20,” tegasnya

Seragam kain tenun endek Bali untuk kepala negara G20 yang disiapkan Putu Agus Aksara Diantika ini bertema Wastra Nusantara dengan menggunakan bahan kain tenun catri. Wastra Nusantara merupakan kain tenun Bali berkualitas tinggi yang dibuat dengan proses tenun tradisional oleh tangan-tangan terampil penenun di Desa Adat Gelgel secara turun-temurun dengan menampilkan motif flora nusantara seperti bunga, putik, dan tanaman rambat yang sangat indah. ‘’Karya tenun ini mengandung unsur budaya adiluhung yang melambangkan kehidupan selaras, seimbang, sehingga tercapai kebahagiaan dan kesejahteraan dunia,” jelasnya sembari kembali mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Koster atas perhatiannya kepada UMKM Bali.

Baca juga :  Pengerukan Bukit Bahayakan Pura Ratu Pasek, MGPSSR Datangi Suwirta

Apresiasi juga disampaikan akademisi Fakultas Sastra dan Ilmu Budaya, Unud, Prof. AA Ngurah Anom Kumbara. Menurutnya, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara, dan Gubernur Koster, sangat mengenakan busana adat Bali pada Presidensi G20. “Kenapa bagus? Karena ini upaya diplomasi pemimpin kita di pusat dan di Pemprov Bali untuk memperkenalkan identitas budaya Bali di kancah dunia. Salah satu identitas budaya Bali dapat dilihat dari busana adatnya, seperti yang digunakan Bapak Wayan Koster selaku Gubernur Bali saat menyambut para pemimpin negara– negara G20 dan delegasinya di Bandara I Gusti Ngurah Rai,” jelas akademisi antropologi Unud ini.

Bali tak hanya dikenal dalam konteks kesenian tari– tari, lautnya yang indah, tetapi juga busananya yang dikenal sangat indah dan unik. Busana adat Bali sebagai sub kebudayaan material sangat mudah dilihat secara kasat mata. Lebih jauh lagi busana adat Bali tidak hanya mempresentasikan keindahan secara fisik, tetapi juga mengandung nilai–nilai filosofi, sekaligus menjadi simbol pemimpin di Indonesia dan pemimpin di Bali. Bahwa bangsa dan daerah yang sedang dipimpinnya memiliki peradaban budaya adi luhung. Dari warisan budaya itulah pemimpin kemudian bekerja menciptakan kemakmuran masyarakat seperti berkembangnya produk lokal Bali berupa busana adat Bali, kain tenun tradisional, bahkan orang sekarang banyak melakukan foto preweding dengan menampilkan busana adat Bali.

Baca juga :  Pintu Masuk ke Bangli Ditutup

Rasa bangga juga diungkapkan tokoh wanita dari Bali yang melestarikan busana, tata rias dan budaya Bali, Dr. Anak Agung Ayu Ketut Agung. “Saya yang fokus malakoni busana dan tata rias adat Bali sangat bangga, karena busana adat Bali digunakan oleh Bapak Presiden Jokowi dan Gubernur Bali Wayan Koster di acara Presidensi G20. Tidak hanya tiang, semua masyarakat Bali pasti bangga melihat pemimpinnya tampil berbusana adat Bali di hadapan pemimpin dunia. Apalagi busana adat Bali memiliki makna filosofis, selain menjadi ajang promosi budaya yang dampaknya secara ekonomi dirasakan oleh pelaku UMKM seperti kain tenun songket,” tandas Anak Agung Ayu Ketut Agung. (dwa)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini