
Denpasar, DENPOST.id
Moderasi beragama adalah program prioritas Kementerian Agama RI. Umat Hindu diharapkan menjadi garda terdepan dalam penguatan moderasi beragama, baik intern maupun antarumat beragama. Moderasi beragama sangat penting ditingkatkan untuk memperkuat eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sejalan dengan itu, Dirjen Bimas Hindu, Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si menegaskan, saat ini Kementerian Agama RI concern terhadap 3 hal terkait urusan Agama Hindu yakni Penguatan Kualitas Lembaga Keagamaan Hindu; Peningkatan Kualitas Moderasi Beragama dan Penguatan Kualitas SDM Umat Hindu Indonesia.
Duija berharap, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) bisa berkolaborasi dengan Kementerian Agama khususnya Direktorat Jenderal Bimas Hindu untuk bersama-sama menyukseskan program pemerintah, baik moderasi beragama, peningkatan kualitas SDM umat Hindu dan kualitas lembaga keagamaan Hindu.
Menurut Duija, peningkatan kualitas moderasi beragama merupakan program prioritas Kementerian Agama melalui kegiatan-kegiatan praktis (bukan sekadar narasi) yakni peningkatan pemahaman dan penghayatan Pancasila sebagai pranata tertinggi, peningkatan peran serta jaringan sosial, pertukaran sosial. “Sesungguhnya moderasi beragama itu adalah pertukaran sosial yang memandang orang lain itu baik. Syaratnya adalah adanya trust atau kepercayaan satu dengan yang lain,” kata Duija.
Perhelatan G20 di Bali menjadi bukti nyata betapa masyarakat Bali khususnya umat Hindu menjunjung tinggi toleransi beragama.
Peningkatan kualitas keagamaan Hindu, kata Duija, perlu dilakukan melalui peningkatan pendidikan keagamaan Hindu, meningkatkan peran serta lembaga keagamaan Hindu, pasraman-pasraman dan peran serta tokoh-tokoh Hindu dan elemen-elemen keagamaan Hindu. Menurutnya, pendidikan adalah syarat mutlak untuk meningkatkan kualitas SDM umat Hindu. “Peran komunikasi juga penting dalam melakukan moderasi beragama sehingga terjalin suatu kesepahaman dalam beragama,” paparnya.
Sementara Ketum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT) menyatakan, seminar moderasi beragama ini digelar dalam rangka mendukung pemerintah khususnya Dirjen Bimas dalam menyukseskan program moderasi beragama. Menurutnya, moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan.
Moderasi bergama, lanjutnya, tercermin melalui 4 indikator moderasi beragama yaitu toleransi, anti kekerasan, penerimaan terhadap tradisi, dan komitmen kebangsaan.
Menurutnya, PHDI sebagai mitra pemerintah berkomitmen mendukung dan menyukseskan program-program pemerintah termasuk program prioritas Kementerian Agama yakni Moderasi Beragama. Seminar Moderasi Beragama ini akan ditindaklanjuti dengan workshop moderasi oleh Sabha Walaka.
Sekretaris Umum PHDI Pusat, I Ketut Budiasa, menambahkan, Pengurus Harian PHDI Pusat dalam dua hari ini akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). Rapat ini membahas sejumlah agenda penting yakni membahas uji publik atas 3 materi yang sudah disusun Sabha Walaka yaitu terkait Sampradaya, pedoman Dhiksa dan Sistem Ekonomi Hindu; Launching Website PHDI sebagai etalase kemajuan organisasi dan Sosialisasi Badan Dharma Dana Nasional (BDDN).
Seminar Moderasi Beragama menampilkan dua narasumber yang sudah sangat terkenal yakni Ida Pandita Mpu Jaya Reka Bahmanana (walaka : Prof. Dr. I Gde Pitana. M.S) dan Dr. Tri Handoko Seto, S.Si, M.Sc yang juga Ketua BDDN. (115)