
Semarapura, DENPOST.id
Pura Dalem Agung Banjar Getakan, Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, terbakar, Senin (21/11) sekitar pukul 18.30 Wita. Belum jelas apa yang menyebabkan pura dalem tersebut terbakar.
Namun dalam kejadian ini, sebuah bale peselang ludes terbakar.
Informasi yang dihimpun di lokasi, kebakaran di Pura Dalem Getakan pertama kali diketahui salah seorang warga bernama Dewa Gede Peri Indrayana (29) sekitar pukul 18.30 Wita. Saat itu, Dewa Peri yang rumahnya berada di utara Pura Dalem Agung kaget melihat ada kepulan asap dari dalam pura.
“Saya lihat ada asap pekat mengepul dari arah pura,” ungkap Dewa Gede Peri Indrayana, saat ditemui di lokasi kebakaran, Senin (21/11/2022).
Menyadari ada kebakaran di pura dalem, dia langsung berlari ke balai banjar dan membunyikan kulkul bulus, sehingga warga panik dan bergegas ke pura dalem untuk menyelamatkan pralingga ke wantilan pura.
“Saat kami kembali pura, kami lihat api sudah besar membakar bale paselang,” ujarnya.
Warga lalu menghubungi petugas pemadam kebakaran. Ada tiga mobil kebakaran yang turun memadamkan api. Dibantu warga, petugas berusaha memadamkan api. Petugas damkar juga berupaya menyemprot bangunan yang lain agar api tidak sampai merembet ke bangunan lainnya.
Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.30 Wita. Namun dalam kejadian ini, tidak hanya bale peselang saja yang ludes terbakar. Menurut Jro Mangku Pura Dalem, Dewa Gede Mangku Dalem Gede, ada sejumlah alat upacara yang juga ludes terbakar. Seperti dua buah jempana, satu tambur, dua gong pejenengan, satu kempur pejenengan, termasuk pengangge pejenengan dan alat-alat uperengga.
“Kalau dihitung kerugian bisa lebih dari Rp500 juta. Karena bangunannya saja bisa sampai Rp200 juta,” ungkap Dewa Gede Mangku.
Dewa Gede Mangku juga mengaku tidak tahu apa penyebab kebakaran tersebut. Karena sepengetahuannya tidak ada warga yang melakukan persembahyangan di pura dalem. “Saya malah sempat tiga kali datang ke pura sekitar pukul 17.00 Wita, untuk bersih-bersih. Dan baru tahu setelah masang pengangge di tanggun desa,” ujar Dewa Gede Mangku, seraya mengatakan akan melakukan pertemuan dulu dengan tokoh masyarakat untuk menyikapi musibah tersebut. (119)