Penjabat Bupati Buleleng Ajak Guru Terapkan Pembelajaran Digital

picsart 22 11 25 19 49 48 194
HARI GURU - Puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tahun 2022, di Gedung Kesenian Gede Manik Singaraja, Jumat (25/11/2022).

Singaraja, DENPOST.id

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengajak seluruh guru yang ada untuk menerapkan pembelajaran digital di zaman sekarang ini. Hal itu, disampaikannya saat ditemui usai menghadiri puncak Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tahun 2022, di Gedung Kesenian Gede Manik Singaraja, Jumat (25/11/2022).

Lihadnyana menjelaskan di usianya yang ke-77, PGRI harus mengembangkan lagi kompetensi guru para anggotanya. Salah satunya adalah masuk ke dunia digital. Sistem proses belajar mengajar harus dibangun secara digital, sehingga prosesnya bisa dipantau langsung. “Tidak hanya oleh guru melainkan juga oleh orang tua dan murid sendiri. Ini sangat efisien dan transparan,” jelasnya.

Baca juga :  Satgas Covid-19 Buleleng Siapkan Seribu Lebih Bed Isoter

Pria yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini juga menampung aspirasi dari PGRI Kabupaten Buleleng, khususnya usulan mengenai Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dan pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru bahasa Bali.

Mengenai TPP, dirinya mengatakan akan dipertimbangkan sesuai kemampuan fiskal daerah dan masih melihat kondisi anggaran yang ada. “Sementara untuk PPPK guru bahasa Bali akan kita kaji dan usulkan pula karena mendukung muatan lokal. Seperti di provinsi, Pak Gubernur sudah memformulasikannya dan diusulkan,” kata Lihadnyana.

Baca juga :  Tim Labforensik Ambil Sampel Tengkorak di RS

Menanggapi arahan Pj Bupati Buleleng tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Buleleng, Ida Bagus Gede Surya Bharata menyebutkan hal tersebut sesuai dengan tema Hari Guru Nasional 2022, yakni Berinovasi untuk Mewujudkan Merdeka Belajar. Dengan begitu, para guru diharapkan lebih adaptif terkait perkembangan zaman. Ini terkait pula dengan falsafah Ki Hajar Dewantara, yakni sadar akan kodrat alam dan kodrat zaman. (118)

Baca juga :  Bangunan Spa dan Sauna Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini