Negara, DENPOST.id
Kasus HIV/AIDS di Jembrana tahun 2022, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Sejak awal 2022, kasus mencapai 78 orang.
Sementara tahun 2021, sebanyak 72 orang. “Ya, kasus baru yang ditemukan tahun ini agak naik,” kata Kadis Kesehatan Jembrana, dr. I Made Dwipayana, Kamis (1/12/2022).
Sementara data di Klinik VCT RSU Negara, kasus temuan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang aktif menjalani pengobatan di Kabupaten Jembrana tahun 2022, mencapai 449 orang. Rata-rata peningkatan setiap bulan di tahun 2022, sebanyak 7 sampai 10 orang, namun pada November mengalami lonjakan hingga 15 orang yang didominasi dengan usia produktif.
Kasus positif HIV di Kabupaten Jembrana dari tahun 2014 hingga November 2022 ini, tercatat sebanyak 768 orang dan yang masih aktif mengkonsumsi Antiretroviral (ARV) sebanyak 449 orang. Mirisnya, selain ODHA berusia produktif ada sejumlah 28 anak dengan HIV, serta 10 orang ibu hamil.
Case Manager Poliklinik VCT RSU Negara, dr. Ni Putu Sri Wardani mengatakan untuk
data yang tercatat jumlah ODHA memang sebanyak 700 lebih, namun yang melakukan pengobatan hanya 50 persen dari total lantaran banyak yang sudah pindah, melakukan perawatan di tempat lain dan kemungkinan ada yang sudah meninggal.
Dia juga mengatakan setiap akhir tahun, kasus ini mengalami tren peningkatan jumlah ODHA yang didata. “Saat ini pada November ditemukan 3 ibu hamil dan 2 orang anak positif HIV dengan total sebanyak 78 ODHA. Untuk tahun 2022 ini, rata-rata peningkatan sebanyak 7 sampai 10 ODHA, namun November melonjak hingga 15 orang ODHA,” paparnya.
Di sisi lain, sebanyak 60 siswa SMP dan SD di Jembrana melaksanakan kegiatan bagi brosur pencegahan HIV/AIDS dan bunga dalam rangka peringati hari AIDS Sedunia.
Bunga dibagikan kepada seluruh pengguna jalan di Traffic Light Makam Pahlawan, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana.
Selain membagikan brosur dan bunga, para siswa juga melaksanakan orasi bagaimana bahayanya penyakit HIV/AIDS, serta mengedukasi pentingnya melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya tersebut. (120)